Apa yang Dilakukan Oleh Seorang Blogger Ketika Hujan Turun

mrfdn.com - Kali ini saya akan menulis sesuatu hal yang cukup menarik buat kamu baca. Sebelumnya selamat datang dulu bagi kamu yang baru pertama kali mengunjungi blog ini. Ini tentang apa yang dilakukan seorang blogger ketika sedang turun hujan.

Tentu dalam hal ini ceritanya gak jauh dari halĀ  blogging dan menulis artikel. Yang sedikit berbeda adalah penulisannya disini saya akan bercerita dari sudut pandang orang ketiga. Tidak panjang kok ceritanya, dan saya harap kamu bisa terhibur membacanya. Dari pada lama lama saya mulai saja ya..

Apa yang Dilakukan Oleh Seorang Blogger Ketika Hujan Turun

sumber foto :: google.com

Suatu hari seorang blogger sedang asyik menulis suatu tulisan untuk diisi ke dalam blognya. Penulis itu selalu memakai headset saat menulis. Tentu tidak dipakai saja, tapi sambil dengar lagu-lagu yang disimpannya ke dalam pemutar audio yang terpisah dengan laptop tempat dia menulis blognya itu.

Selama menulis, dia memutar lagu-lagu yang dia favoritkan salah satunya adalah lagu-lagu dari Enya, ERK, juga beberapa lagu-lagu jazz. Dia larut dalam tulisannya, tanpa sadar hujan pun turun. Si penulis blog belum tahu kalau itu hujan karena dia berada di dalam kamarnya. Menulis blognya dengan serius, dengan hanya menyalakan satu lampu kecil yang berada di sudut ruangan. Lampu itu bentuknya kecil dan cahanya langsung diarahkan ke atas keyboar laptopnya.

Sesaat dia berhenti untuk memikirkan kata apa lagi yang cocok dia mulai untuk menghubungkan tulisannya dengan tulisan selanjutnya. Pada saat itu suara musik dari player audionya ternyata terhenti sebab playlist nya sudah habis. Saat itu dia pun tidak mendengar apa-apa. Sementara itu headset kecilnya masih terpasang di telinganya dan yang dia dengarkan adalah suara rintik hujan.

Dia pun baru tersadar bahwa di luar sedang turun hujan. Dia membuka headset nya lalu meletakkannya di atas meja. Dia pun berdiri dari kursinya, dan berjalan ke jendela dan melihat hujan yang sedang berjatuhan ke tanah.

Yang mengejutkan bahwa hujan itu datang di tengah malam musim kemarau. Hujan itu seakan sepertiĀ  tamu yang datang yang tidak disangka-sangka.

Penulis itu tidak lama berdiri menatap bagian luar rumahnya, sebab yang dia lihat hanya atap rumah yang menjadi basah dan jalan yang semakin sepi, serta lampu jalan yang sedikit korslet. Akhirnya dia menutup kembali gordennya dan berjalan menuju mejanya.

Disana dia melihat komputernya terbuka dengan layar screen saver yang aktif. Menyentuh mouse nya dan layar kembali terbuka dengan jendela tulisan artikel yang belum kelar.

Di sampingnya ada sebuah gelas berisikan setengah gelas teh yang menjadi dingin sebab dibuatnya tadi pada saat sebelum memulai tulisan itu. Dia meraihnya lalu meminumnya sedikit untuk sekedar membasahi mulutnya dengan rasa manis teh. Meskipun tidak lagi memberikan sensasi hangat.

Dia kembali meraih headsetnya, kemudian memasang di telinganya. Kali ini dia memutar lagunya secara acak, dan mendapatkan playlist lagu Mocca. Dia mengatur volume sedikit rendah biar suara hujan di luar bisa dia dengarkan, sambil juga mendengarkan merdunya suara teh arina.

Katanya lagu Mocca pas banget didengar tengah malam, sebagai pengatar tidur. Entah apa benar atau tidak, kamu coba deh!

Cuaca di luar rumah menjadi sejuk, begitu pula di dalam kamar, si penulis kembali melanjutkan tulisan blognya. Karena merasa tidak sanggup untuk melanjutkan tulisan yang sebelmnya dibuat, dia pun memutuskan untuk memulai suatu tulisan dengan judul “Apa yang dilakukan oleh seorang blogger ketika hujan turun”, setelah menulis tulisannya itu dia pun galau akan menshare hari ini juga, ataukah besok saja, dia menunggu waktu yang tepat untuk itu.

Menghitung Pajak PPh dan BPHTB Kota Makassar 2018
Ditulis oleh pada Wednesday, 4 July 2018
mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga

Migrasi Blog dari Blogger Ke Hugo

Migrasi Blog dari Blogger Ke Hugo

words min read
comments powered by Disqus