Bulan Ramadhan Terberat Untuk Umat Muslim Indonesia
Bulan Ramadhan Terberat Untuk Umat Muslim Indonesia
mrfdn.com - Tahun ini bisa jadi tahun terberat yang dirasakan oleh umat Islam di Indonesia. Bagaimana tidak fitnah-fitnah besar ditujukan kepada seluruh muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Hal yang paling miris dari fitnah tersebut ternyata tidak hanya diberikan oleh kaum lain tapi juga datang dari umat Islam itu sendiri, sampai ada perasaan takut saya ketika saya berjalan di jalan dan mengenakan atribut islam. Melaksanakan perintah dan menjalankan sunnah dalam Islam ibarat menggenggam bara api panas di mana setiap orang akan mencoba mematikan api tersebut, mengguyur kita dengan air atau sejenisnya.
Bola Panas Bagi yang Beragama Islam
Pertanyaannya adalah “Apakah yang kita genggam adalah bara api?” ataukah benar kita lebih percaya cerita yang disebutkan oleh orang-orang tentang bara api tersebut.
Sebuah tulisan yang disebarkan luaskan oleh media bahkan tulisan yang disampaikan oleh umat lain ternyata ditanggapi serius oleh umat muslim dan disebarkan oleh umat muslim melalui media sosial untuk menjelekkan saudaranya sendiri. Dengan bangga umat islam yang tidak tahu apa-apa terbuai dengan foto yang menunjukkan seorang ibu sedang dirazia oleh Satpol PP. Dengan caption hargai orang yang tidak berpuasa, sehingga dengan ikhlas mereka membagikan berita tersebut.
Tanpa sadar saudara-saudari-ku se-iman telah menyebar kebencian kepada umat islam jauh lebih besar yang dibawah oleh berita tersebut dibandingkan dengan akibat dari razia yang dilakukan oleh Satpol PP. Islam tidak membenarkan hal tersebut, namun sebagai umat islam apakah dengan mengutuk perbuatan tersebut adalah solusi? Mengutuk perbuatan tersebut, dengan membagikan berita yang membawa nama “Islam” sebagai agama yang ganas, agama yang brutal agama mayoritas yang harus dihargai. Suka tidak suka, opini publik sudah tergiring ke arah tersebut.
Padahal ada banyak solusi lain yang bisa kita lakukan umat muslim, dibandingkan membagikan tulisan yang menjatuhkan saudara kita sekalian yang mencoba berijtihad membuat peraturan tersebut. solusinya ada banyak, seperti gerakan menyadarkan ibu tersebut atau kalau kita benar-benar iba dengan si Ibu ini, marilah memberikan sumbangan kemudian tuliskan dengan besar jika memang budaya pamer jauh lebih baik “Umat islam Indonesia bersatu memberikan sumbangan agar si Ibu agar membantu orang yang sedang berpuasa” mana yang lebih bijak dibandingkan membagikan berita tentang aib saudaramu, padahal belum tentu Satpol PP tersebut salah akan tetapi si Ibu sudah pasti bersalah telah melanggar peringatan pemerintah.
Mari kita belajar menimbang, jika benar ibu tersebut tidak salah, pertanyaan yang muncul adalah mengapa hanya ibu tersebut yang dirazia oleh satpol PP banten? Apakah hanya ibu tersebut satu-satunya penjual makanan di Banten? Ataukan para penjual tidak dirazia karena taat aturan. Ada banyak umat islam lain yang menjual di daerah seran, Banteng mengapa hanya ibu tersebut yang dirazia. Apakah karena keluguan ibu atau kekurangpahaman kita bahwa ada upaya menjelekkan nama “Islam” di balik berita tersebut, Mari kita menimbang.
Tulisan Saudara Kafil Yamin Sungguh Menggunggah
https://www.facebook.com/notes/kafil-yamin/tentang-penutupan-warteg-di-serang-itu/10153899560744143
Islam itu indah, saudaraku, bahkan sampai sayur pun harus dimasak lebih agar tetanggamu tidak hanya kebagian aromanya, tapi juga rasanya.
Islam itu indah saudaraku, bahkan nabi Muhammad SAW punya kebiasaan memberikan orang yang yahudi buta di Pasar padahal orang buta tersebut selalu memaki maki Nabi Muhammad SAW, dan tidak tau kalau yang menyuapinya adalah orang yang ia maki.
Islam itu indah saudaraku, bahkan ajaran islam lebih mengutamakan menolong orang lain jauh lebih mulia dibandingkan beritikaf dimasjid yang notabene adalah ibadah individu.
Harusnya kita umat Islam lebih bangga membagikan dan menyerukan Islam itu indah dari membagikan berita yang memojokkan Islam itu sendiri.
Kalaupun sudah tidak berubah, sayapun tidak akan heran Karena Rasulullah SAW telah menjelaskan kepada kita, tidak akan datang hari kiamat sampai Islam itu terlihat asing.
Penyebar Kritik
Kritik pedas itu tidak datang pertama kali dari saudara seiman kita, tapi datang dari seorang nasrani yang mencoba mencari nilai kemanusiaan yang ada pada kasus tersebut. Namun benarkah nilai kemanusiaan yang dijual dalam berita tersebut. Mari kita belajar “tidak berburuk sangka”, karena pandangan kita tentang hidup tentu saja berbeda.
Namun apapun niat dari berita tersebut sampai akhirnya berita ini jadi Viral, seperti yang telah ucapkan sebelumnya. Berita lebih menunjukkan seolah-olah Islam yang yang sedang berpuasa harus dikabulkan segala keinginannya dengan segala cara. Ini adalah dampak yang paling nyata.
Apakah kalian umat Islam di Indonesia nantinya juga akan mengeluarkan berita “Hargai mereka yang tidak Sholat” sehingga para muadzin kita menyebarkan Adzan lewat SMS, WA, FB bukan dikumandankan.
Kajian Renungan Untuk Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimah
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah: 120)
Sengaja saya menggunakan Firman Allah SWT, karena kualitas seorang muslim seharusnya tidak ragu lagi dengan Al-Qur’an dan Isinya karena Allah SWT yang telah berjanji menjaganya, kecuali keimanan kita juga tidak cukup kuat untuk meyakini Kitab Allah. Sengaja saya tidak menggunakan dalil berupa hadist karena menggunakan hadist jangan sampai adalagi yang mengatakan hadist tersebut salah kaprah, doif, terpotong, terpenggal dan lain sebagainya. Jika tulisan tidak cukup rapi untuk mengingatkan kalian, semoga Ayat ini cukup baik untuk mengingatkan kita.
Sumber gambar : Kompas TV