Cara Mount Partisi Untuk Folder Linux Menggunakan fstab

mrfdn author

Rafi

Pelajari langkah-langkah mudah mount partisi di Linux untuk menggunakan folder /home sebagai direktori Dokumen. Tips praktis dan pengalaman pribadi di sini!

mrfdn.com - Beberapa waktu lalu, saya mengalami situasi yang cukup membuat frustrasi. Saya baru saja menginstal Arch Linux di laptop saya, dan ternyata saya punya partisi lain yang berisi folder /home dari instalasi Linux sebelumnya. Daripada menghapusnya atau memindahkan semua file secara manual, saya memutuskan untuk memanfaatkan partisi tersebut dengan cara yang lebih efisien: mounting folder /home dari partisi itu ke direktori Documents di Arch Linux saya.

Awalnya, saya pikir ini akan semudah menyalin file. Ternyata, saya salah. Ada beberapa langkah teknis yang harus dilakukan, dan saya sempat kebingungan saat mencoba memahami cara kerja fstab dan bind mount. Tapi setelah beberapa kali trial and error, akhirnya saya berhasil. Dan sekarang, saya ingin berbagi langkah-langkahnya dengan Anda, agar Anda tidak perlu mengalami kebingungan yang sama.

TLDR

Begini hasil file /etc/fstab saya sekarang:

# /dev/sda4 - root Arch
UUID=f49c-4953-a8db-36609a505c07	/         	        ext4    rw,relatime	0   1

# /dev/sda3 LABEL=swap
UUID=3f04-4d1e-acb9-ea603646462d	none      	        swap    defaults  	0   0

# /dev/sda2 - partisi NIX
UUID=d398-48b5-8dba-6d283f545d58  	/mnt/nix		ext4    defaults  	0   2
/mnt/nix/home/nix/Documents 		/home/arch/Documents 	none 	bind 		0   0
/mnt/nix/home/nix/Downloads		/home/arch/Downloads 	none 	bind 		0   0
/mnt/nix/home/nix/Pictures 		/home/arch/Pictures 	none 	bind 		0   0
/mnt/nix/home/nix/Videos  		/home/arch/Videos 	none 	bind 		0   0
/mnt/nix/home/nix/Project 		/home/arch/Projects 	none 	bind 		0   0

Lebih lanjut berikut penjelasannya.

Kenapa Saya Memutuskan untuk Mount Partisi?

Sebelum masuk ke langkah-langkah teknis, mari kita bahas dulu alasan di balik keputusan ini. Saat itu, saya punya partisi NIX dengan folder /home yang berisi banyak file penting, seperti dokumen, video, dan musik. Daripada memindahkan semua file tersebut ke partisi baru (yang bisa memakan waktu dan berisiko kehilangan data), saya memilih untuk mount folder tersebut langsung ke sistem Arch Linux saya.

Dengan begitu, saya bisa mengakses semua file lama tanpa harus mengubah struktur file atau menghabiskan ruang disk baru. Plus, ini adalah cara yang lebih elegan untuk mengelola partisi di Linux.


Langkah 1: Identifikasi Partisi yang Ingin Di-Mount

Pertama-tama, saya perlu tahu partisi mana yang ingin saya mount. Untuk melakukannya, saya menggunakan perintah lsblk di terminal.

lsblk

Perintah ini menampilkan semua partisi yang terdeteksi di sistem. Saya mencari partisi yang berisi folder /home lama saya. Setelah menemukannya, saya mencatat nama perangkatnya, misalnya /dev/sdb1.


Langkah 2: Buat Direktori untuk Mount Point

Selanjutnya, saya perlu membuat direktori yang akan menjadi mount point. Dalam kasus ini, saya ingin folder /home/arch/Documents di Arch Linux saya terhubung ke folder /home/nix/Documents di partisi lama.

Saya membuat direktori tersebut dengan perintah:

mkdir -p ~/Documents

Direktori ini akan menjadi tempat di mana folder dari partisi lama akan di-mount.


Langkah 3: Mount Partisi Secara Manual

Setelah direktori siap, saya mencoba mounting partisi secara manual terlebih dahulu untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Saya menggunakan perintah:

sudo mount /dev/sdb1 ~/Documents

Jika partisi berhasil di-mount, saya bisa melihat isi folder /home/nix/Documents di direktori ~/Documents saya.


Langkah 4: Otomatisasi Mounting dengan /etc/fstab

Agar partisi ini selalu ter-mount setiap kali sistem boot, saya perlu menambahkan entri ke file /etc/fstab. Ini adalah bagian yang sempat membuat saya bingung.

Pertama, saya mencari UUID partisi dengan perintah:

blkid /dev/sdb1

Setelah mendapatkan UUID, saya membuka file /etc/fstab dengan editor teks favorit saya:

sudo nano /etc/fstab

Lalu, saya menambahkan baris berikut:

UUID=4305581e-d398-48b5-8dba-6d283f545d58   /mnt/nix        ext4  defaults  0  2
/mnt/nix/home/nix/Documents                 /home/arch/Documents  none  bind     0  0

Baris pertama mengatur mounting partisi ke /mnt/nix, sedangkan baris kedua menggunakan bind mount untuk menghubungkan folder /mnt/nix/home/nix/Documents ke /home/arch/Documents.


Langkah 5: Verifikasi dan Troubleshooting

Setelah menyimpan perubahan di /etc/fstab, saya mencoba mounting semua partisi dengan perintah:

sudo mount -a

Jika tidak ada error, berarti konfigurasi sudah benar. Saya juga memeriksa isi direktori ~/Documents untuk memastikan semuanya berfungsi sebagaimana mestinya.


Kesalahan yang Saya Buat dan Pelajaran yang Dipetik

Saya tidak akan bohong, saya sempat melakukan beberapa kesalahan. Pertama, saya lupa menambahkan opsi bind di /etc/fstab, yang menyebabkan mounting gagal. Kedua, saya tidak memeriksa UUID dengan benar, sehingga partisi yang salah yang ter-mount.

Tapi dari kesalahan itu, saya belajar bahwa penting untuk selalu memverifikasi setiap langkah. Juga, jangan ragu untuk mencoba mounting secara manual sebelum mengotomatiskannya.


Tips Tambahan untuk Anda

  1. Backup Data: Sebelum melakukan mounting, pastikan Anda sudah membackup data penting. Kesalahan kecil bisa berakibat besar.
  2. Gunakan df -h: Perintah ini membantu memeriksa partisi yang sudah ter-mount.
  3. Periksa Izin: Pastikan Anda memiliki izin yang tepat untuk mengakses folder yang di-mount.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, saya berhasil memanfaatkan partisi lama saya tanpa harus repot memindahkan file. Semoga artikel ini membantu Anda melakukan hal yang sama! Jika Anda punya pertanyaan atau pengalaman serupa, jangan ragu untuk berbagi di komentar.

Selamat mencoba, dan semoga tidak ada partisi yang terluka dalam prosesnya! 😄

mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga