Ceramah Singkat tentang Kematian

mrfdn author

Rafi

Contoh naskah ceramah singkat tentang kematian

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

Alhamdulillahi Robbil Alamiin, nahmaduhu Wanastaiinu. Ama ba’du.

Keyakinan orang beriman akan adanya kehidupan sesudah kematian menyebabkan dirinya selalu berada dalam mode standby menghadapi kematian.

Ia memandang kematian sebagai suatu keniscayaan. Tidak seperti orang kafir yang selalu saja berusaha untuk menghindari kematian.

Contoh Ceramah Singkat Tentang Kematian

baca juga : Ceramah singkat tentang ikhlas

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS Al-Ankabut 64)

Bagaimanakah kematian orang beriman? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ‘alaih wa sallam bersabda:

“Orang beriman meninggal dengan kening penuh keringat.” (HR Ahmad 21886)

Ambillah keteladanan dari kematian Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Ia ditikam oleh Abu Lu’luah saat sedang mengimami sholat subuh. Umar pun jatuh tersungkur bersimbah darah. Dalam keadaan seperti itu ia tidak ingat isteri, anak, harta, keluarga, sanak saudara atau kekuasaannya. Yang ia ingat hanyalah “Laa ilaha illallah Muhammad rasulullah, hasbiyallah wa ni’mal wakil.”

Setelah itu ia bertanya kepada sahabatnya: “Siapakah yang telah menikamku?”

“Kau ditikam oleh Abu Lu’luah Al-Majusi.”

Umar radhiyallahu ‘anhu lalu berkata: “Segala puji bagi Allah ta’aala yang membuatku terbunuh di tangan orang yang tidak pernah bersujud kepada-Nya walau hanya sekali.” Umar-pun mati syahid.

Marilah saudaraku, kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah ta’aala sebelum terlambat.

Sebab begitulah kematian orang kafir. Suatu bentuk kematian yang diwarnai penyesalan yang sungguh terlambat. Kematian itu milik semua makhluk Allah, manusia, hewan, tumbuhan termasuk bangsa malaikat dan setan semuanya akan merasakan apa yang namanya kematian.

Kematian pula yang membuat hubungan antara orang-orang yang dicintai dan yang mencintai terpisahkan. Karena kematian, seseorang harus meninggalkan harta benda yang begitu dicintai, begitu dibanggakan dan begitu diagungkan dan sejumlah harta benda yang diklaim adalah miliknya sendiri.

Alhaakumut takaatsuru hattaa zurtumul maqabir; bermegah-megahan telah melalaikan kalian hingga kalian sampai di alam kubur ( Q.S. At-Takatsur, 102:1-2)

Laa ilaha illallah… Laa ilaha illallah… Laa ilaha illalla. Sungguh kematian itu sangat pedih. Ya Allah, bantulah aku menghadapi sakratul maut. Ya Allah, ringankanlah sakratul maut itu buatku." (HR Bukhary-Muslim)

Marilah kita senantiasa berada di jalan Allah SWT , Agar kita kelak meninggal dalam keadaan khusnul khotimah

Demikian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga