Fotografi dan Pasar di Indonesia
Apa yang Menarik Tentang Fotografi dan Pasarnya di Indonesia?
mrfdn - Ini hanyalah tulisan bebas, pendapat saya tentang fotografi dan pasar.
Saat ini hobi fotografi di Indonesia sangatlah berkembang. Muncul berbagai macam fotografer, ada yang menggeluti bidang foto model, landscape, street , komersil, dan lain sebagainya.
Setiap dari kita sebagai fotografer pasti berlomba-lomba untuk menghasilkan foto yang bagus.
Namun masih sedikit yang terjun ke pasar fotografi.
Nah, apakah yang anda pikirkan mengenai dua kata tersebut, “fotografi” dan “pasar”? Yuk simak artikel ini.
Sebagai fotografer yang ingin memulai terjun ke dunia bisnis fotografi, ini yang harus anda ketahui.
Pasar
Sebagai penyedia jasa fotografi, kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pasar, barulah kita bisa melakukan penjualan.
Apakah kita sudah mengetahui pasar mana yang akan kita bidik? Apakah pasar tersebut ramai?
Baca juga :: Konten dan Pasar
Jasa fotografi di indonesia khususnya dalam bidang komersil sangat laku.
Contohnya,
Mereka yang melakukan jasa foto dokumentasi prewedding/wedding . Pangsa pasar ini yang sangat laris manis di indonesia.
Banyak orang yang berlomba-lomba untuk melakukan fotografi di bidang komersil ini, sebab pasarnya sangat ramai.
Bayangkan saja hampir setiap minggu selama setahun ada-ada saja orang yang melangsungkan pernikahan. Dan mereka pasti butuh jasa fotografer untuk mendokumentasikan acaranya..
Disini seorang fotografer dituntut untuk bisa profesional dalam menjalankan jasanya.
Jika pekerjaan ini hanya dilakukan biasa-biasa saja tanpa ada kesan profesionalnya, maka mungkin klien tidak puas, dan sebagai fotografer mungkin tidak akan laris di pasar.
Maka dari itu,
Kembali seorang fotografer harus mengevaluasi dua hal berikut ::
#1 faktor internal
Yaitu kemampuan fotografer lebih mengarah ke mana?
Saya beberkan beberkan berapa contoh,
Jika seorang lebih berkompeten pada foto landscape, maka mungkin pasarnya bukan di kalangan mereka yang membutuhkan foto-foto dokumentasi pernikahan. Hobi foto landscape tersebut bisa dibuatkan pasar seperti dengan membuka jasa foto trip, mengexplore tempat-tempat menarik di suatu tempat, dan sebagainya yang berhubungan dengan foto landscape.
Jika seorang bekompeten di bidang foto makanan, maka pasarnya ada di restoran-restoran, mereka bisa membuat portofolio kemudian membuatkan menu makanan pada satu restoran tertentu.
Jika seorang berkompeten di bidang fotografi modeling , maka bisa saja dia mendirikan sebuah studio foto, atau membuat jasa foto prewedding. Sebab hal ini sangat berkaitan dengan orang banyak. Sekali lagi pasar foto prewedding dan wedding di indonesia sangatlah laku keras di semua kalangan, mulai dari bawah, menengah sampai kelas atas.
Berbeda lagi jika seorang memiliki kemampuan khusus seperti memasuki perusahaan-perusahaan lalu menawarkan produk jasa foto company profile. Untuk jasa foto seperti ini tidak sembarang orang bisa melakukanya. Sebab perusahaan juga tidak sembarangan dalam memilih fotografer. Di sini dituntut skill khusus bagi si fotografer dalam menangani klien besar seperti ini.
Kemudian di bidang jasa atau periklanan/adversitising. Pasar ini juga ada tetapi tidak ramai. Pemainnya ada banyak, dan tidak sembarang orang bisa terjun ke sana. Hanya fotografer yang teruji kemampuannya yang mampu bersaing di dunia ini.
Dan masih banyak lagi pasar-pasar lain yang bisa dibidik. Sekarang tanyakan kepada diri sendiri, mau memasuki wilayah pasar yang mana?
Pengetahuan yang luas bagi fotografer menjadi bekal yang sangat bagus untuk menunjang kesuksesan berbisnis fotografi di pasar yang ada.
#2 faktor external
Yaitu sanggupkah si fotografer memenuhi kebutuhan pasar?
Dalam hal ini, sebagai fotografer kita sudah menemukan pasarnya, tetapi apakah kita sanggup memenuhi kebutuhan pasar tersebut?
Hanya fotografer yang mampu bekerja keras dan profesional yang mampu bersaing di sini. Setia untuk selalu meningkatkan skill dan pengetahuannya dalam fotografi.
Sampai di sini apakah anda sudah mengetahui pasar dan fotografi kita?
Di tengah persaingan yang semakin ketat ini, sebagai fotografer kita harus membangun brand dan memiliki ciri khas.
Membangun brand
Seorang fotografer yang terjun di dunia bisnis, pasti tujuan utama adalah untuk menghasilkan keuntungan dari jasa foto yang diberikan. Jasa foto yang berkualitas sepatutnya dibarengi dengan brand yang bagus. Dengan begitu orang-orang secara otomatis akan mengenal anda sebagai salahsatu fotografer yang handal.
Baca juga :: Membangun bisnis fotografi dari kamera sendiri
Namun ini tidak bisa dibangun dalam jangka waktu yang sebentar. Brand yang besar dibangun dalam waktu yang panjang dan itu pasti butuh usaha yang keras.
Memiliki ciri khas
Untuk membangun brand, anda haruslah bekerja keras, salah satunya dengan memiliki ciri khas sebagai fotografer. Seorang fotografer yang karyanya diketahui orang dengan ciri tertentu akan lebih mudah diingat daripada mereka yang hanya mampu menyajikan karya yang standar-standar saja.
Baca juga :: Ciri-ciri fotografer landscape
Kesimpulan
Jadi, begitulah yang terjadi di dunia bisnis fotografi. Jika seorang fotografer hanya tinggal berdiam diri tanpa melakukan apa-apa, tidak terjun ke pasar, pasti tidak akan menghasilkan apa-apa selain karyanya sendiri, untuk dirinya sendiri.
Dunia pasar fotografi ini sebenarnya sangat luas, tetapi hanya sebagian orang saja yang mampu memenangkan persaingan itu. Semoga artikel ini bermanfaat.
