Kisah Maryam Bertemu Malaikat Jibril
Maryam binti Imran merupakan salah satu wanita yang kelak akan menjadi pemimpin di surga.
Beliau dipilih Allah SWT sebagai bukti kekuasaan-Nya karena bisa hamil tanpa pernah dijamah oleh seorang pria pun.
Kisahnya Maryam binti Imran
Maryam adalah wanita mulia.
Ayahnya adalah masih keturunan Nabi Daud as. Sejak kecil ia dalam pengasuhan Nabi Zakaria as yang juga suami dari kakaknya.
Riwayat lain mengatakan bahwa Nabi Zakaria as adalah suami dari saudara ibunya.
Maryam tumuh menjadi perempuan yang salehah dan suci. Ketika usianya telah cukup, ia mendermakan hidupnya untuk merawat Baitul Maqdis dengan menjadi pelayan suci.
Salah satu tugas pelayan suci ini adalah menambil air untuk keperluan peribadatan. Air itu berasal dari sebuah mata air yang terdapat di dalam sebuah gua yang terletak tidak jauh dari Baitul Maqdis.
Maryam dan para pelayan suci biasa mengambil air dengan menggunakan tempayan.
Maryam ditemui Malaikat.
Pada suatu hari ketika Maryam sedang mengambil air, tiba-tiba saja ada seorang pemuda rupawan mendekatinya. Maryam belum pernah melihat pemuda itu sebelumnya. Pemuda itu sangat tampan dengan raut wajah bercahaya serta berambut ikal.
“Aku diperintah Allah SWT untuk menyampaikan pesan kepadamu,” ujar pemuda berbadan tegap itu.
Tentu saja Maryam sangat ketakutan dengan kehadiran pemuda asing tersebut. Sebagai seorang gadis, ia takut sekali jika si pemuda itu hendak berbuat yang tidak baik kepadanya.
Dengan hati berdebar-debar, Maryam memberanikan dirinya untuk bertanya.
“Siapakah engakau sebenarnya?” tanya Maryam sambil berusaha menyembunyikan ketakutannya.
“Aku adalah Malaikat Jibril, Allah SWT mengutusku untuk menyampaikan pesan kepadamu,” jawab pemuda jelmaan Malaikat Jibril itu.
“Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Jika engkau seorang yang bertakwa,” terang Maryam mencoba memberanikan diri.
“Pesan apakah itu wahai Malaikat Jibril?” tanya Maryam.
“Allah SWT memerintahkan kepadaku untuk menyampaikan pesan bahwa engkau tidak akan lama lagi akan mengandung. Selanjutnya engkau akan melahirkan anak laki-laki yang baik hatinya, saleh di dunia dan di akhirat,” jelas Malaikat Jibril dengan santun.
Maryam Terperanjat.
Terang saja Maryam terperanjat kaget, bagaimana mungkin dirinya yang masih perawan ting ting ini juga belum bersuami bisa mengandung dan kemudian melahirkan seorang anak.
“Jangan ragu wahai hamba Allah, yakinlah bahwa kejadian itu merupakan sesuatu yang sangat mudah bagi Allah SWT,” jelas Malaikat Jibril yang mencoba menenangkan Maryam.
Malaikat Jibril kemudian meniup tubuh Maryam sebelum kemudian berlalu.
Tak berapa lama kemudian, Maryam pun mengandung.
Ketika akan melahirkan tiba, Maryam menuju tempat asalnya yang bernama An Nashirah atau yang sering disebut Nazaret.
Kemudian Maryam menuju daerah yang bernama Bethlehem.
Di bawah pohon kurma yang rindang di Bethlehem itulah Maryam melahirkan seorang bayi yang kelak akan menjadi Utusan Allah SWT. Dialah Nabi Isa as.
Maryam sangat bersedih dengan kejadian yang dialaminya.
Malaikat Jibril pun menyuruhnya agar Maryam tidak bersedih hati. Makanan dan minuman untuk Maryam dan puteranya telah disediakan oleh Allah SWT, yakni buah kurma masak dan juga air bersih dari anak sungai yang megalir di dekat Maryam.
“Janganlah takut, Allah SWT akan menjagamu,” kata Malaikat Jibril.
Maryam kenudian menggendong bayinya dan membawanya kembali ke kaumnya. Mengetahui Maryam memiliki seorang anak, maka gemparlah kaumnya mengetahui peristiwa yang terjadi pada diri Maryam.
Perlu ditegaskan di sini bahwa Nabi Isa as bukanlah putra Tuhan, bukan Anak Allah, karena Allah SWT tidak beranak dan tidak berputera. Allah SWT tidak sama dengan semua makhluknya yang telah diciptakan. Ingat Surat Al Ikhlas.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya:
1. Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.