Konten Dan Pasar

mrfdn author

Rafi

Konten Apa yang Laku di Pasar?

mrfdn - Sebelumnya saya mengabarkan bahwa artikel ini saya tulis sambil dengar lagu Ebiet G Ade.

Kali ini yuk kita bahas tentang konten dan pasar.

Apa hubungan dengan konten dan pasar?

Pertama saya akan memberikan ilustrasi mengenai konten dan pasar, supaya anda bisa memahami apa yang saya sampaikan. Saya rasa dengan contoh seperti ini bisa membuat kita lebih memahami artikel ini, dan alasan saya menulis artikel ini.

Konten Apa yang Laku di Pasar

Pertama-tama saya memunculkan satu pertanyaan dulu. Ini adalah pertanyaan pertama dari beberapa pertanyaan yang akan muncul nantinya. Simak terus ya…

#1 Apa yang menjadi alasan kita berkunjung ke pasar?

Orang berkunjung ke pasar biasanya dengan satu tujuan yaitu untuk membeli sesuatu, butuh sesuatu.

Ada juga yang sekedar jalan-jalan tanpa tujuan lalu menemukan hal yang menarik kemudian membelinya, padahal sebelumnya tidak ada tujuan untuk membeli apa-apa.

#2 Apa yang menyebabkan orang mau membeli barang, padahal tadinya tidak mau membeli apa-apa?

Toko

Toko yang bagus, lengkap, berkesan, dan tidak membosankan bagi si pengunjung biasanya menjadi toko yang selalu ramai. 

Untuk memiliki toko yang ramai seorang pemilih harus pandai dalam mengatur tokonya itu. Baik dari sisi kelengkapan barang, maupun sisi tampilan (display), dan terakhir adalah pelayanan dari si pemilik toko.

Ada juga toko yang hanya dikunjungi sesekali oleh pengunjung. Ramai, hanya jadi persinggahan orang yang letih mencari apa yang sebenarnya dicari.

Kemudian ada juga toko yang hanya dilihat dari dari luarnya saja, orang tidak masuk ke dalamnya. Orang hanya kagum akan tampilannya. Orang tidak beniat untuk memasukinya. Bagaimana menurut anda dengan toko yang demikian?

Sampai di sini apakah anda anda sudah mengetahui apa yang saya maksud antara pasar dan konten? Jika masih belum simak terus artikel di bawah ini ya..

Pertanyaan selanjutnya pun muncul,

#3 Apakah calon pembeli sudah mengetahui mau membeli di pasar mana?

Kalau belum, dia pasti bertanya ke orang dulu, dan disinilah kita lihat peran dari Google.

Konten Apa yang Laku di Pasar

Google jadi tempat orang untuk bertanya dimana membeli barang yang diinginkan. Setelah itu Google akan merekomendasikan di mana sebaiknya pembeli itu membeli barang yang dicarinya.

See.. Do you got it?

#4 Selanjutnya, apa yang dilakukan oleh si pemilik toko?

Google saya ibaratkan satu pemerintahan/negara.

Dia memiliki tim survei yang bertugas meninjau toko mana saja yang memiliki kualitas barang yang bagus.

Tugasnya mendata toko mana saja yang baru, yang lama, yang laris, dan toko mana saja yang memiliki barang lengkap, dan lain sebagainya.

Ini dilakukan supaya orang tidak salah memilih toko untuk mencari barang yang diinginkan.

Sedangkan yang dilakukan oleh si pemilik toko adalah :
- Memperbanyak barangnya
- Mendaftarkan nama barang yang tepat yang telah dimiliki
- Mempromosikan barangnya
- Mempercantik tokonya
- Mempermudah pengunjung dan Google untuk melihat kembali keaslian barang yang dimilki
- dan lain sebagainya..

Baca juga :: Meningkatkan CTR Google Adsense

#5 Apakah pasar yang sudah diinginkan sudah mereka ketahui?

Begitu Google telah menunjukkan toko mana saja yang bagus untuk si pengunjung, belum tentu apa yang dicari oleh calon pembeli itu telah didapatkan. Kadang si pengunjung melihat-lihat dahulu apa saja barang yang dimiliki toko tersebut.

Bisa saja toko tersebut memang terkenal tetapi tidak memiliki spesifikasi yang diinginkan oleh si pengunjung. Meskipun barangnya banyak, mungkin ada barang khusus yang dicari oleh pengunjung tidak ada pada satu toko tersebut.

Konten Apa yang Laku di Pasar

Maka dari itu pengunjung biasanya mencari toko-toko khusus yang menjual barang tertentu saja. Barang yang lebih spesifik tepatnya.

== Yang di atas tadi kita sedang berbicara tentang niche ==

#6 Lalu apa yang dilakukan si pemilik toko jika pengunjung yang datang tiba-tiba kabur?

Beberapa hal ini mungkin bisa jadi pertimbangan si pengunjung
- Melengkapi barangnya
- Memperbaiki hubungannya dengan Google agar Google bisa merekomendasikannya kembali
- Mempromosikan barangnya
- Menyebarkan selebaran
- Mengunjungi toko lain yang lebih laris untuk melakukan study banding
- dan lain sebaginya..

Toko-toko yang ada pun bersaing,
Setiap toko yang ditemukan dan direkomendasikan Google pasti berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai paling bagus di mata Google.

Tetapi,

Ada faktor external yang tidak bisa dicampuri oleh Google

Faktor tersebut adalah faktor user experience.

Seorang pengunjung mungkin merasa nyaman di satu toko tersendiri, meskipun toko tersebut masih baru, masih belum memiliki banyak pengunjung, tetapi mampu memberikan kepuasan kepadanya, apa yang dicarinya ternyata ada di sana.

Konten Apa yang Laku di Pasar

Pengunjung mungkin baru datang ke sana, tetapi pelayanan dari toko tersebut sangat memuaskan si pengunjung, sehingga sangat berkesan.

Ini menjadi keuntungan sendiri bagi si pemilik toko. Dia bisa mendapatkan pelanggan setia jika bisa memberikan kepuasan kepada pengunjung dengan barang yang dimiliki.

Seiring waktu, jika si pemilik toko terus bisa konsisten dengan menyajikan hal-hal menarik tersebut, maka dia pun bisa dilirik oleh Google.

Jika hal itu tercapai, Google pun tidak segan-segan akan menunjukkan toko tersebut/merekomendasikannya sebagai salah satu toko terbaik yang bisa dikunjungi. Meskipun umur toko itu masih baru.

#7 Kemudian seberapa cepat dia menemukan apa yang diinginkan? Apakah pasar sudah mampu memberikan apa yang dicari oleh si pembeli itu?

Ada beberapa hal
- Toko tersebut haruslah memiliki sesuatu yang benar-benar dicari oleh pengunjung
- Tentunya tidak semua toko memiliki kelengkapan yang dicari oleh setiap pengunjung. Ketika pengunjung memiliki satu keinginan tertentu, dia akan mencari di beberapa toko. Atau membandingkan beberapa barang dari satu toko dengan toko yang lain. Kemudian memutuskan memilih yang mana.

#8 Jika kita sebagai pemilik toko, apakah sebagai blogger kita mampu memenuhi kebutuhan pengunjung?

Sebagai pemilik toko, coba tanyakan kepada diri sendiri dari pertanyaan berikut.
- Jika calon pembeli menemukan toko kita, bagaimana pelayanan kita?
- Apakah mereka betah di dalamnya?
- Apa yang spesial dari toko kita?

#9 Apakah seorang pemilik toko harus memperbanyak isi tokonya dengan berbagai macam barang? Ataukah di satu barang sejenis saja?

Mari kita intip situs besar bernama kaskus. Dalam artikel ini kita ibaratkan saja kaskus sebagai mall yang sangat besar. Di dalamnya banyak sekali pemilik toko yang beraneka ragam. Dan pemilik toko bisa saling mengunjungi toko, mereka bisa saling melengkapi isi toko.

Namun seorang pengunjung baru yang bertanya di Google tidak selamanya masuk ke mall.

Kadang isi mall itu adalah barang yang bisanya ada di pasaran luar.

Atau

Toko yang ada di dalam mall itu hanyalah perluasan dari cabang toko-toko yang ada di luar mall.

Ada pengunjung yang suka masuk ke toko yang spesifik, misalnya toko dengan satu kategori khusus, seperti ace misalnya. Karena jika masuk ke mall akan sulit menemukan toko yang dituju, saking besarnya toko tersebut.

Mall bisa menjadi tempat orang nongkrong, atau mengobrol santai. Di sana banyak sekali barang-barang, pengunjung biasanya hanya sekedar lihat-lihat saja, tidak sampai membeli barang.

Bahkan, dari mall orang biasanya lebih suka membeli barangnya langsung di toko pusatnya. Ya kan!

== Kalau yang di atas ini tentang blog gado-gado ==

Fungsi orang mendirikan bangunan bukan hanya bisa sebagai toko, ada juga yang mendirikan rumah pribadi. Setiap orang berkesempatan untuk berkunjung ke sana.

#10 Lalu yang manakah yang lebih dipilih oleh si pengunjung toko tadi? Apakah toko serba ada atau satu toko tertentu saja?

Tidak ada yang pasti. Semua tergantung kenyamanan dan pelayanan atau user experience yang bisa disajikan oleh si pemilik.

Ada toko kecil yang senang orang kunjungi karena pelayanannya yang bagus oleh pengunjung, ada juga toko besar yang sudah ditinggalkan orang karena pelayanannya yang kurang memuaskan.

Meskipun toko itu besar, tidak menjamin bagus di mata pengunjung.

Sekarang rumah kecil itu sudah bisa bersaing dengan sebuah toko yang besar sekalipun. Selama rumah tersebut bisa memberikan kenyaman atau user experience yang baik terhadap siapapun pengunjungnya, maka rumah tersebut bisa berubah menjadi sebuah istana.

Dimana setiap benda yang dimiliki memiliki nilai yang berharga di mata pengunjung.

Rumah kecil biasa ditemukan oleh orang yang sedang dalam perjalanan jauh, lalu singgah sejenak untuk beristirahat. Rumah kecil ini tidak selalu ramai, ada-ada saja pengunjung yang datang.

Ada juga pengunjung yang hanya sekedar mencari tempat nongkrong, mereka tidak mencari sesuatu apa pun, mereka hanya mau mencari tempat yang nyaman. Dan tempat yang biasa mereka temukan adalah tempat yang santai, yang tidak begitu ramai pengunjungnya.

Mereka hanya mau refreshing. Tidak selamanya toko yang ramai itu dikunjungi semua orang. Kadang orang bosan sehingga pengunjung keluar untuk menemukan warung warung kecil di dekat toko besar tersebut.

== Sedangkan yang di atas ini tentang blog pribadi ==

Halaman satu Google adalah lokasi pasar yang sangat terang, dihiasi berbagai lampu yang terang benderang. Sehingga pengunjung dapat memilih mau memasuki toko yang mana.

Hampir semua pemilik toko menginginkan untuk mempunyai toko di halaman pertama.

Sedangkan ketika memasuki halaman kedua Google, lokasi pasar tersebut rasanya jauh dari keramaian, Google memasang lampu yang tidak begitu terang di area itu, karena area tersebut seperti area pedesaan.

Semakin ke halaman belakang, lampu-lampu tersebut semakin redup, ibarat memasuki hutan rimba, bahkan kuburan. Tidak ada pencahayaan sama sekali, gelap.

Tidak banyak pengunjung yang datang ke sana, hanya sesekali saja buat nyekar.

Tetapi tidak berarti tidak ada toko di sana.

Toko-toko yang ada di sana hanya tidak lebih terkenal daripada toko yang berhasil mendapatkan penilaian yang bagus di halaman pertama.

Untuk bisa membuka toko di halaman pertama, si pemilik toko yang berada di halaman belakang ini haruslah rajin untuk mengisi tokonya dengan berbagai macam konten, dan tantangannya dia harus menyaingi konten yang dimiliki oleh toko yang telah berlokasi di halaman pertama.

== Lokasi toko yang dimiliki ==

Kesimpulan

Sepanjang pembahasan di atas anda telah menemukan hal menarik tentang konten dan pasar. Konten dan pasar ini sangat berkaitan dengan pencari konten.

Apa yang orang cari semestinya terdapat di pasar, namun tantangannya adalah mampukah kita sebagai pemilik konten menyuguhkan konten yang menarik bagi para pembaca kita? Lalu bagaimana cara efektif agar mereka menemukan kita sebagai penyedia konten di tengah persaingan pasar?

Silahkan direnungkan sendiri.

mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga