Materi Ceramah Agama dan Kultum Ramadhan : Rugilah Orang Yang Berpuasa Dan Mereka Yang Sholat
Materi Ceramah Agama dan Kultum Ramadhan : Rugilah Orang Yang Berpuasa
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛
mrfdn.com - Alhamdulillah, Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam, tiada tempat berlindung selain kepada-Nya dan tiada tuhan kecuali Allah SWT. Allah SWT yang maha pemurah lagi maha penyayang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga masih dapat berkumpul di tempat yang penuh barakah ini guna menjalankan perintahnya yakni Sholat Tarawih.
Salam dan Salawat kita hanturkan kepada junjungan nabiullah Muhammad SAW sekaligus Rasul Allah yang telah berjuang sekuat tenaga, mengemban amanah dari Allah SWT untuk menyelamatkan manusia yang dimana sebelumnya manusia berada dalam keadaan lalai kini kembali ke jalan yang di Ridhoi oleh Allah SWT.
Kaum muslimin dan muslimah yang berbahagia.
Adapun judul yang saya bawakan ini seperti yang telah dibacakan oleh panitia masjid memang sangat mengundang kontroversi, yakni rugilah orang yang berpuasa dan mereka yang sholat, Judul yang ketika di dengar pasti menimbulkan tanda tanya besar di fikiran kita semu. Mungkin sebagaian besar akan menganggap bahasa penceramah pada malam ini adalah orang yang sesat yang menentang dan menuduh perintah Allah SWT tidak ada gunanya, namun suka tidak suka, dan percaya tidak percaya, judul ini tidak berasal dari saya, melainkan dari Allah SWT seperti firman Allah SWT yang pada Al-Qur’an surat Al-Maun ayat 4:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ، الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Maka celakalah orang-orang yang Sholat, Yakni orang-orang yang lalai dalam Sholatnya
Pada surat Al-Maun ayat empat sangat jelas ayat tersebut memberikan peringatan Allah SWT kepada orang-orang yang sholat akan tetapi yang menjadi penjelas di sini adalah orang-orang yang lalai dalam sholatnya.
Seperti apakah orang-orang yang lain lalai dalam sholatnya? orang-orang yang lalai dalam sholatnya adalah orang-orang yang hanya melakukan gerakannya saja, rukuk, lalu sujud tapi dalam keadaaan lupa, mengucapkan takbir namun seakan lupa akan makna dari takbir itu sendiri. Semua gerakan yang dilakukan hanya untuk menuntaskan rukun dan hanya sebagai hafalan semata sedangkan tidak berarti apa-apa dalam kehidupannya, sehingga muncullah istilah Sholat dan agamaku hanya ada di Masjid sedang ketika ia di pasar, di kantor, bercengkerama dengan tetangga tak pelat melakukan hal-hal yang jelas-jelas di larang dalam Islam. Padahal sholat itu sesungguhnya mencegahnya dari perbuatan mungkar:
إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ
Lebih jauh tentang melalaikan sholat, penyebab turunnya ayat ini adalah ditujukan kepada orang-orang yang munafik sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang menerangkan keadaan orang yang suka mengakhirkan sholat Ashar hingga matahari hampir terbenam:
تلك صلاة المنافق، يجلس يرقب الشمس حتى إذا كانت بين قرني الشيطان قام فنقرها أربعا لا يذكر الله فيها إلا قليلا
“Itu adalah sholatnya orang munafik! Duduk (berdiam diri) sambil menunggu matahari (terbenam). Ketika matahari itu sudah berada di antara dua tanduk Syaitan (yaitu ketika sudah hampir terbenam) barulah dia bangun (untuk shalat) dan melaksanakan empat rakaat dengan sangat tergesa-gesa. Dia tidaklah mengingat Allah di dalam shalatnya melainkan sangat sedikit sekali.” [HR Muslim (622) dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu)
Oleh karena itu kaum muslimin, perbaikilah kualitas Sholat yang kita lakukan, tidak bertujuan untuk Ria, Menguploadnya di sosial media, seperti Facebook dengan hastag 3 rakaat dulu, atau sejenisnya. Jikalau memang niatnya ingin mengingatkan sholat, maka lakukan dengan cara yang baik bukan lebih banyak unsur rianya dibandingkan ajakannya agar kita tidak termasuk ke dalam ayat yang pada QS Al-Maun ayat 3. Nauzu Billah Min Dzalik.
Kaum muslimin yang yang dirahmati oleh Allah SWT
Jika sholat yang kita lakukan bisa jadi berpotensi sia-sia, maka bagaimana dengan puasa ramadhan yang kita lakukan? mengingat sekarang ini kita sedang berada dalam bulan Ramadhan. Apakah ada juga ancaman dari Allah untuk orang yang berpuasa?
Demikian pula orang-orang yang berpuasa, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ada segolongan orang yang sudah berpuasa tetapi tidak mendapatkan apapun kecuali lapar dan haus. Orang-orang ini adalah golongan yang paling merugi. Sebagaimana sabda beliau
. رھسلا إ ه مايق نم ه ل سيل مئاق برو ، عوجلا إ ه مايص نم ه ل سيل مئاص برُ ْ
“ Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja” (HR An-NAsai)
Dalil di atas adalah peringatan yang nyata bagi siapa saja yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali merugi. Lantas seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, mengapa demikian ya Rasul?
Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin” (HR Ibnu Khuzaimah dishahihkan oleh Albani )
Naudzu billah tsumma naudzu billah …
Hadirin Jamaah Tarawih yang dimulaikan oleh Allah SWT
Tidak mendapatkan ampunan ketika puasa di bulan Ramadhan adalah sebuah kerugian yang sangat besar apalagi disertai dengan do’a laknat dari Jibril kemudian diaminkan oleh Rasulullah, lantas bagaimana cara agar kita dapat terhindar dari golongan manusia seperti ini?
Seperti yang telah dijelaskan dalam hadis yang baru saja bacakan tadi, agar tidak termasuk ke dalam golongan tersebut hendaknya kita memperhatikan orang tua kita. Bagi setiap yang orang tuanya masih hidup, hendaknya ia patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Memberikan segala yang terbaik yang bisa ia berikan dan tidak menyia-nyiakan-Nya. Karena sesungguhnya orang tua kita telah membesarkan dan melahirkan kita ke dunia. Jangan karena asalan urusan dunia sampai kita lalai merawat orang tua kita, tidak ada waktu bercengkrama kepada mereka berduam padahal sewaktu kita kecil jangankan waktu bercengkrama, waktu tidur mereka berduapun di malam tersita oleh karena kelahiran kita.
yang kedua adalah, orang-orang yang bersalawat akan tetapi tidak mengetahui arti dari sholawatnya. Yakni orang-orang ketika mendengar nama Allah SWT tetap bersalawat tetapi tidak menjadikan Rasulullah sebagai panutan hidup. Hukum islam dipilih-pilih yang mudah diambil dan yang menyusahkan dibuang, yang dianggapnya menguntungkan dilaksanakan, yang merugikan ditinggalkan, padahal dalam Allah SWT sendiri yang memerintahkan untuk menjadi Islam secara Kaffah yakni melalui contoh yang telah diberikan kepada kita yakni Rasulullah SAW, sebagaimana firman Allah SWT:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Kaum Muslimin yang berbahagia.
Dari penjelasan yang telah sampaikan, rasanya menjadi sangat penting untuk mengetahui mengetahui penyebab orang yang puasanya menjadi tidak diterima dan tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan dahaga. Setidaknya ada 5 hal yang harus diperhatikan yakni
- Luruskan niat dalam berpuasa dan menjalankan ibadah apapun, karena sesnguuhnya setiap ibadah yang kita lakukan bergantung dari niatnya (HR Muttafaqi Alaih)
- Biribadahlah dengan ilmunya, karena sesungguhnya ilmu itu menyempurnakan ibadah. Seorang yang buta (tidak berilmu) lebih mudah untuk disesatkan oleh syaitan sehingga kurangnya ilmu akan membuat tujuan daripada ibadah itu jadi hilang.
- Tinggalkanlah kata-kata dusta, karena Sangat besar kebencian di sisi Allah kepada mereka yang mengatakan apa yang mereka tidak lakukan.
- Jalankan ibadah puasa karena mengharap balasan hanya dari Allah SWT, karena sesungguhnya puasa bukanlah miliki siapa-siapa kecuali Allah SWT dan Allah SWT akan menggantinya dengan surga.
- Puasalah dengan kemaslahan yakni merubah perilaku, bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, tapi juga untuk berbuat baik mengingat Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah oleh karena tingkatkanlah amal ibadah kita sehingga Puasa ramadhan tidak menjadi hambar.
Demikian yang sampaikan pada kesempatan kali ini, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan karena sesungguhnya Allah SWT lebih tau daripada kita semua,
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.