Materi Ceramah Ramadhan: Keistimewaan Puasa dan Orang-Orang yang Berpuasa
Materi Ceramah Ramadhan: Keistimewaan Orang Berpuasa
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
mrfdn.com . Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan sholawat dan salam bagi nya dan keluarganya, yaitu doa dan keselamatan yang berlimpah.
Hadirin Jama’ah Tarawih yang dirahmatilah Oleh Allah SWT
Sungguh besar rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita karena masih dipertumakan pada kesempatan yang paling berbahagia ini yakni bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh dengan berkah, bulan yang lebih baik, lebih utama dari seribu bulan. Bulan dimana seluruh perbuatan amal baik dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT oleh karena itu marilah kita sama-sama memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk berlomba-lomba menjadi pribadi yang Taqwa kepada-Nya, saling memberi nasehat dan saling memaafkan.
Tahukah kalian keutamaan orangorang yang berpuasa? terlebih puasa yang dilakukan pada bukan suci Ramadhan? Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut “Ar Rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Janji Surga bagi Mereka yang Berpuasa.
Pada hadis tersebut sangat jelas Janji Allah SWT bagi mereka yang melaksanakan puasa adalah Surga balasanya. Janji ini adalah bayaran yang setimpal bagi mereka yang sudah berpuasa, atas keikhlasan serta kesabaran menjalankan ibadah puasa sehingga dengan menahan lapar dan dahaga seharian. Susah payah yang dilakukan oleh orang yang berpuasa diistemewakan oleh Allah SWT dengan pintu surga Ar-Rayyan. Pintu surga yang senang tiasa memanggil mereka yang telah menjalankan ibadah puasa dengan baik selama berada di dunia.
Ar-Rayyan berasal dari kata al-ray yang berarti pengairan, segar atau juga bisa diartika sebagai pemandangan yang indah. Kenapa kata-kata ini lebih merujuk pada air daripada makanan? Hal ini sesuai dengan kebanyakan rasa dahaga yang dirasakan oleh orang yang sedang puasa dibandingkan dengan rasa lapar.
Zain Ibnu al-Munir mengatakan: “Rasulullah mengatakan pintu al-Rayyan ada ‘di dalam surga’ tidak mengatakan ‘bagi surga/pintu surga’, hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang berpuasa akan mendapatkan keutaamaan bahkan di dalam surga sekalipun mereka memiliki tempat yang istimewa. Keutamaan bertujuan agar orang-orang muslim semakin rindu untuk kembali ke dalam Surga.
Selain dari riwatat Zain Ibnu al-Munir, al-Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah meriwayatkan sebuah hadis dari Sa’id Ibn ‘Abdurrahman yang memberikan tambahan penjelasan mengenai mengenai Pintu Ar-Rayyan yang berbunyi:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ »
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.
Balasan bagi mereka yang berpuasa adalah pengharagaan Allaw SWT atas mereka yang menyatakan beriman dan berpuasa, dan juga bagi balasan bagi mereka yang dengan ikhlas menjalan ibadah kepada Allah SWT.
Hadirin Jamaah Taraweh yang dimuliakan oleh Allah SWT
Selain dari keutamaan berpuasa sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW, Ada satu perkara yang sering dilupakan oleh mereka yang sedang melakukan ibadah, yakni Ikhlas. Puasa adalah ibadah yang sering dipelintir oleh segolongan orang sesat yang mencari ilmu kebatinan atau syarat untuk mendapatkan kesaktian bukanlah puasa yang dimaksud disini, tapi puasa yang dimaksud adalah puasa yang ditujukan kepada Allah SWT dan tidak niat apapun dibaliknya selain mendapatkan balasan dari Allah SWT, karena sesungguhnya puasa yang ditujukan baginya akan mendapatkan surga sebagai balasanya.
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً اتِّقَاءَ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ إِلاَّ أَعْطَاكَ اللَّهُ خَيْراً مِنْهُ
“Jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘azza wa jalla, maka Allah akan mengganti padamu dengan yang lebih baik” (HR. Ahmad 5: 78, sanad hadits ini shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Ganjaran ini diberikan kepada orang yang berpuasa dan meinggalkan Syahwat yang sungguh sangat susah untuk dilawan karena menyerang fikiran manusia setiap saat dan tanpa rasa lelah bahkan Syawaht sendiri lebih kuat menyerang manusia dari pada iblis. Maka barang siapa yang mampu melawan hawa nafsu akan dimulaikan oleh Allah SWT
يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِى
“Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku” (HR. Bukhari no. 7492 dan Muslim no. 1151).
Hadirin Jama’ah Taraweh yang dirahmati oleh Allah SWT
Oleh karena besarnya pahala orang yang bepuasa seperti yang telah dijanjikan oleh Allah SWT, maka dari itu saya mengajak para jama’ah sekalian untuk segera memperbaiki ibadah puasanya. Merubah niat yang awal salah menjadi niat karean Allah SWT, yang awalanya karena ingin mencari kekuatan kemudian dikembalikan ke jalan yang lurus dan bertaubatlah, sesungguhnya nabi Muhammad SAW yang telah dijamin masuk Surga oleh Allah SWT masih saja beristigfar dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Demikian ceramah singkat mengenai keutamaan puasa, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.