Memaksimalkan Komposisi Foto Landscape dengan Memperhatikan 6 Poin Ini
mrfdn - Selamat datang di blog saya. Sesuai judulnya kali ini saya akan menulis beberapa hal tentang fotografi landscape . Apa yang muncul di benak kamu mengenai fotografi landscape? Foto pemandangan kah? Foto alam? Yang jelas bukan foto model yah.. :)
Seiring waktu perkembangan fotografi landscape di Indonesia semakin meningkat. Kebanyakan mereka yang hobi foto pemandangan alam / landscape ini sebagian besar wilayah di indonesia sudah mereka kunjungi semua. Sebab mungkin di benak para fotografer landscape memotret landscape adalah panggilan jiwa.
Memasuki dunia fotografi landscape bisa menjadikan kamu seorang petualang. Menemukan tempat yang eksotis, dan menceritakan ke orang-orang.
Kali ini saya akan fokus untuk menulis hal-hal penting tentang komposisi dalam fotografi landscape.
Komposisi dalam landscape fotografi merupakan hal dasar dan sangat fundamental yang tertuang dalam setiap frame gambar. Tiap pemandangan yang kita lihat di depan kita dan di dalam frame itu, susunan antara elemen-elemen dari aspek yang berbeda untuk membuat objek yang powerful dan menarik.
Sehingga nanti ketika seorang melihat foto yang telah kita buat, mereka bisa melihat, merasakan emosi saat kita mengambil gambar itu. Mereka tidak hanya berdiri di depan foto kita dan menatapnya, tetapi mereka merasa berada di sana, di tempat dimana kita mengambil gambar itu, keadaan waktu itu, dan lain lain.
Nah dari hal kecil tadi cobalah pahami apa yang membuat foto landscape itu menarik. Mereka berhasil membuat sebuah komposisi yang begitu menarik dan membuat orang yang melihatnya merasakan sesuatu.
Bagi sebagian orang mengajarkan komposisi tidak semudah yang dikira. Mengajarkan komposisi pada foto landscape butuh trik khusus sebab komposisi adalah suatu yang abstrak, tidak seperti iso, diafragma, atau speed .
Merekam foto dengan file gambar RAW, lalu edit di photoshop atau lightroom. Alih-alih mendapat foto dengan Dynamic Range yang tinggi, lantas mengesampingkan komposisi foto, itu merupakan kekeliruan. Punya foto dengan HDR memang bagus, tetapi tanpa komposisi yang mantap, jadinya juga tidak maksimal.
Ada juga yang bilang, foto lanscape itu perlu lensa yang super lebar / ultra wide agar fotonya makin keren, nyatanya tidak juga. Sebab dengan lensa yang kita punyai sekarang pun bisa kamu gunakan untuk foto landscape, bahkan sekalipun itu lensa kit.
Sekarang apa yang akan saya bagikan dalam tulisan ini saya coba untuk menjelaskan apa yang saya maksud dengan menjelaskan tentang bagaimana proses saya dalam membuat foto landscape.
Dan yang hal pertama yang harus diingat adalah kamera melihat sesuatu dengan sisi yang berbeda dari pada apa yang mata kita lihat.
Ketika kita berdiri di depan pemandangan apa yang kita lihat, mata kita mengabadikannya dengan yang sangat baik, tetapi kamera belum tentu.
Kita bahkan sudah bisa menebak bakalan diapakan foto kita nantinya melalui mata kita, namun kamera belum tentu merealisasikannya
Inilah beberapa hal yang dapat dilakukan setidaknya sedapat mungkin dapat memaksimalkan komposisi foto kamu.
1. Leading Lines
Yang pertama adalah perhatikan leading lines, saya selalu menggunakan leading lines untuk membawa mata saya menuju ke satu titik. Ketika memasukkan leading lines ke dalam foto kamu bisa memberikan dampak yang sangat besar, kamu bisa membawa orang yang melihat foto kamu merasa berada di sana.
Leading line dari perahu menuju ke mesjid.
Leading lines biasanya dimulai dari satu titik di sudut frame menuju ke satu titik ke tengah foto kamu yang menjadi objek utama atau focal poin dalam foto kamu. Hal ini akan memberikan kedalaman yang sangat baik terhadap foto kamu.
Jadi kamu bisa menemukan leading line dengan mengganti angle kamera lebih rendah ke daratan.
Leading lines terbaik adalah leading lines curve. Seperti biasa ditemukan pada foto-foto air terjun. Dimana air yang mengalir di bawahmu, kamu jadikan sebagai leading lines menuju ke ujung munculnya air terjun yang berada jauh di depan kamu.
Secara natural mata akan mengikuti hal-hal yang berbentuk curve.
Baca juga :: Tips Manfaatkan Garis Bantu / Leading Line Dalam Membidik Komposisi Foto
2. Penempatan Objek
Hal kedua yang jarang diperhatikan adalah penempatan objek. Dimana objek itu bisa menjadi pemanis dalam pembuatan leading lines kamu.
Penempatan objek pada foto di atas sedikit tidak rapih karena posisi mercusuar tersebut tidak diarahkan oleh garis dermaga yang menuju ke arah itu. Jika saja mercusuar itu tepat berada pada bagian tengah ujung dermaga maka foto ini akan lebih bagus.
Terkadang leading lines sudah bagus, tetapi malah tidak menuju ke satu titik yang menjadi poin of interest objek yang dimasukkan. Sehingga terkesan objek yang sesungguhnya ingin diceritakan dalam sebuah frame itu hanya bersifat sebagai pemanis saja, sebab posisinya tidak begitu kuat.
Coba temukan objek yang memiliki koneksi terhadap objek yang menjadi objek utama dalam foto yang akan dibuat.
3. Isolasi Objek
Ada kalanya leading lines tidak perlu digunakan, dalam suatu kondisi kamu menemukan sebuah objek yang memiliki karakter begitu kuat, kamu tinggal memainkan komposisi frontal dan menekan shutter.
Tempatkan objek itu tepat di tengah-tengah frame kamu. Yang seperti itu tidak memerlukan lagi leading lines sebab memiliki karakter yang kuat.
Isolasi objek dari sebuah pulau yang berada di tengah-tengah cuaca dingin, dengan menampilkan refleksi. Hanya itu saja, tetapi kesan yang diberikan sangat kuat.
Ini yang saya sebut sebagai isolasi objek. Objek utama tidak memerlukan pendukung untuk menjelaskan keberadaannya, dia sudah menjelaskan dirinya secara sangat kuat.
Tidak perlu ada foreground, atau elemen pemanis lainnya, sebab focal point tidak memiliki konteks, objek itu cukup mengisolasi dirinya sendiri saja.
4. Temukan Focal Point
Focal point memiliki fungsi sebagai penyebab mengapa mata kita harus tertuju pada sebuah foto itu.
Terkadang melihat sebuah foto yang memiliki semua objek di dalamnya tetapi mata masih terus menemukan objek yang sama, mata ini lelah mencari apa yang ingin fotografer sampaikan dalam foto itu. Penyebabnya adalah tidak hadirnya sebuah focal point dalam foto yang dipresentasikan.
Tidak terdapat focal point, yang ada hanya leading line menuju pantai itu. Andai saja di sini terdapat satu objek yang kontras yang bisa menggambarkan focal point, misalnya orang yang berdiri, dan sebagainya. Foto ini tidak sepenuhnya jelek, hanya kurang sempurna sedikit saja.
Ada juga foto yang dibuat dengan leading lines yang sangat bagus, tetapi kehilangan focal point, ini malah menjadi nilai kurang dalam foto itu. Seperti contoh foto di atas ada leading line nya cuma kurang focal point nya.
Penonton ingin tetap ingin melihat foto itu sebab hadirnya sebuah focal point. Itulah pentingnya sebuah focal point.
5. Hal Kecil dalam Frame yang Mengganggu
Kamu sudah menemukan komposisi yang tepat, lalu mendapatkan leading lines yang bagus, juga focal point yang jelas, tetapi setelah kamu memotret, kamu melihat ada objek dalam frame kamu yang membuatmu merasa tidak perlu objek itu ada dalam frame mu, itu yang saya maksud.
Terkadang hal kecil dalam frame mengganggu mata untuk berfokus pada leading lines dan focal point dalam foto yang telah kita foto.
sumber foto :: google.com
Hal demikian sejatinya untuk seorang fotorafer landscape adalah dengan menunggu waktu yang tepat untuk memotret dengan baik atau dengan mencari komposisi yang lain, atau dengan memperbaiki foto itu dengan menggunakan program editor foto seperti Photoshop atau Lightroom.
sumber foto :: google.com
Hal kecil yang mengganggu penglihatan bukan saja dari hadirnya objek kecil yang tanggung untuk diinginkan, tetapi bisa disebabkan oleh karena kurangnya porsi terhadap objek yang sudah kamu masukkan ke dalam komposisi foto mu yang terasa pada bagian tepi frame, entah itu di tepi atas, bawah, kiri atau kanan, sehingga untuk mengakalinya kamu harus melakukan rekomposisi.
6. Pengurangan Objek
Untuk mendapatkan sebuah komposisi yang bagus, usahakan keseluruhan objek yang kamu ambil adalah pendukung dari satu focal point yang kamu ceritakan dalam foto kamu.
Objek yang tidak ada hubunganya dalam foto hanya akan menggangu mata.
sumber foto :: google.com
Komposisi yang jernih itu tersusun dari elemen-elemen objek yang dimasukkan dalam frame yang tidak saling bertabrakan satu sama lain, melainkan saling mendukung.
Dari sini juga bisa disebut minimalisasi, dimana semakin sedikit objek, maka semakin fokus foto itu pada satu focal point.
Usahakan untuk menunjukkan apa yang sedang kamu fokus perlihatkan dalam foto yang kamu ambil itu. Cerita apa yang ingin kamu sampaikan dalam foto itu.
Baca juga :: Membuat foto long exposure
Kesimpulan
Jadi itulah kekuatan dari sebuah komposisi foto, kamu bisa memikirkan untuk mengkomposisikan sebuah foto landscape dengan menemukan focal point.
Melihat ke sekitar dan menemukan leading lines.
Menemukan dan menempatkan sebuah objek yang akan membuat mata fokus untuk melihatnya sebagai sebuah focal point.
Atau menemukan objek yang hanya bisa diiosolasi, yang tidak butuh objek pemanis apapun, sebab objek itu sendiri sudah sangat kuat.
Lalu melihat kembali foto apakah tidak ada lagi objek yang mengganggu foto terutama di bagian tepinya.
Memastikan tidak ada lagi objek yang tidak seharusnya ada di sana.
Kemudian yang terakhir minimalism, meniadakan objek yang tidak seharunay ada hubungannya dengan komsosisi.
Lalu memastikan foto sebersih mungkin, itulah yang akan membuat foto landscape kamu menjadi lebih baik dari segala hal.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Dan semoga menginspirasi kamu untuk membuat foto lebih baik lagi. Kalau kamu ada pertanyaan atau masukan, silahkan berikan komentar di bawah.
Bagi anda yang pemula dalam fotografi, sangat disarankan untuk membaca artikel ini .
Memaksimalkan komposisi foto