Dapatkan Foto Keren Dari Teknik Fotografi yang Berbeda

mrfdn author

Rafi

Tips Menentukan Teknik Fotografi yang Tepat Untuk Mendapatkan Foto Keren

mrfdn - Halo, saya Rafi, hobi foto landscape. Tapi jarang hunting.

Karena jarang hunting, saya akhirnya keseringan menulis di blog saja. Lumayan buat menambah artikel tentang fotografi, siapa tahu bermanfaat.

Kali ini saya mencoba melakukan bedah foto terhadap foto yang telah saya ambil menggunakan kamera sendiri.

Tanpa berlama-lama kita mulai saja yah..

teknik-foto-landscape-long-exposure-foto-keren

sebelah kiri foto yang saya ambil pertama kali, sebelah kanan foto kedua yang saya ambil kurang lebih satu jam setelah foto pertama.

Di atas adalah 2 foto yang saya ambil menggunakan kamera sendiri. Tampak keduanya memiliki komposisi yang sama, peletakan objek yang sama, dan angle pengambilan gambar juga hampir sama. Namun apa yang berbeda dari kedua foto ini?

Yap, benar sekali..

Kedua foto ini hanya berbeda dari sisi teknis saja.

Foto sebelah kiri saya ambil dengan menggunakan teknik foto yang sederhana saja. Dengan speed yang lumayan cepat, sebab pada foto ini saya mengejar cahaya matahari pagi yang terbit. Detailnya akan saya jelaskan di bawah, sebenatar lagi..

Sedangkan foto sebelah kanan saya ambil menggunakan teknik yang juga merupakan teknik dasar fotografi, yakni long exposure. Dimana saya membuka rana kamera saya selama kurang lebih 2 menit. Hehe..

Keduanya tampak sama namun berbeda secara teknis, dan kesan yang diberikan juga berbeda-beda bukan?

Yuk kita bahas secara detail lagi..

Pertama-tama saya jelaskan dulu peralatan yang saya gunakan. Ini sangat penting, karena dalam memberikan penjelasan terhadap sebuah foto terutama kepada orang yang baru belajar foto tidak cukup dengan menjelaskan secara teori saja, tetapi harus dijelaskan secara teknis, mulai dari peralatan, sampai teknis pengambilan gambarnya secara detail. Dengan begitu diharapkan dapat lebih memahami dengan lebih jelas bagaimana mengambil gambar dengan baik. Sip.. Lanjut..

Alat yang saya gunakan untuk memotret adalah ::
- Kamera Sony A3000
- Lensa Tokina 17/3.5 RMC (lensa manual)
- Filter ND 400x hoya (9 stop)
- Filter CPL Haida
- Filter GND Lee 0.9 soft (3 stop)
- Filter GND Lee 0.6 hard (2 stop)
- Tripod Manfrotto

Lokasi pemotretan ::
Rammang-rammang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

Waktu pemotretan ::
Pukul 5.30 sampai dengan 7.00 pagi.

Baca juga ::  Peralatan Esensial untuk Foto Landscape

Foto pertama

Data teknis foto pertama

  • F/11
  • Speed 4 detik
  • Iso 100

Foto pertama sebelah kiri adalah foto yang saya ambil lebih awal di pagi hari. Waktunya sekitar pukul 5:30 sampai pukul 6:00. Waktu tersebut sangat pas ketika saya menunggu munculnya cahaya matahari pagi. Warna orange kemerahan merona itu muncul dari balik bukit. Saya meletakkan kamera di atas pematang sawah.

Untuk mengambil cahaya pagi tersebut saya dibantu oleh filter gnd 0.9 soft. Alasan saya menggunakan gnd soft adalah karena area di belakang sana adalah area perbukitan. Anda bisa melihat garis yang terbentuk dari gunung tersebut dari kiri ke kanan seperti zig zag, dari atas ke bawah terus ke atas lagi.

Dengan bantuan filter gnd soft, maka tidak akan menimbulkan efek belang-belang pada area bukit. Sedangkan ketika saya menggunakan gnd hard, maka hasilnya mungkin bukit tersebut akan terlihat belang-belang pada sebagian area atasnya. Semoga anda dapat mengerti kalimat yang saya tulis di paragraf ini.

Baca juga :: Panduan Memilih Kamera Filter Untuk Foto Landscape

Ketika cahaya merah itu muncul saya pun mempersiapkannya dengan matang. Sebelumnya saya telah menunggu lama ketika cahaya ini datang. Kamera saya sudah siap pada posisinya. Komposisi foto telah saya atur sebaik mungkin. Angel atau sudut pengambilan gambar saya atur seperti ini untuk memperlihatkan perahu dari sisi samping kanan.

Perahu tersebut menjadi poi atau point of interest dari foto ini. Yang juga sekaligus menjadi leading line bagi anda untuk menjelajahi mata menuju ke bagian belakang. Di bagian belakang anda akan melihat rumah, bukit, dan awan merah merona.

Nah mengenai awan tersebut anda akan melihat pantulannya pada bagian bawah. Pantulan cahaya tersebut terlihat begitu cantik bukan! Untuk menghasilkan pantulan cahaya seperti itu saya dibantu oleh filter cpl yang saya gunakan.

Sesuai fungsinya filter cpl akan menambah atau mengurangi refleksi dari cahaya. Pada foto ini saya gunakan opsinya untuk menambahkan refleksi dari langit. Sehingga cahaya merah dari pantulan awan merah tersebut terpantul di bagian air sawah yang sedang tidak ditanami itu, terlihat tenang.

Foto kedua

Data teknis foto kedua

  • F/11
  • Speed 152 detik
  • Iso 100

Foto kedua ini saya ambil sekitar hampir satu jam setelah puas mengabadikan foto pertama. Foto kedua ini saya buat dengan mode long exposure.

Baca juga :: Waktu yang Tepat Untuk Foto Long Exposure Siksa Kamera

Saya mengira matahari akan muncul sangat cerah di balik bukit tersebut, nyatanya tidak demikian. Yang ada ternyata gumpalan awan mendung menutupi sinar matahari. Sehingga cahayanya tidak sampai mengenai kampung rammang-rammang di pagi itu.

Setelah melihat kondisi awan seperti itu, seketika ide saya muncul untuk membuatnya dengan mode long exposure. Saya pun memasang filter nd 400 saya yang bisa menurunkan stop sebanyak 9 stop. Ditambah filter gnd 0.6 hard dan 0.9 soft.

Saya pasang menumpuk. Sehingga pada bagian awan akan terlihat sedikit lebih gelap. Dan memang itu yang saya inginkan. Semakin lama saya membuka rana, maka cahaya langit juga akan semakin terang, makanya saya menggunakan filter gnd banyak-banyak.

Saya ngukur turunnya exposure 9 stop dari speed awal, sehingga saya memperkirakan exposurenya sekitar 2 menit lebih, awalnya saya mencoba shot dengan 1 menit atau 60 detik, tapi hasilnya terlihat agak gelap, sehingga saya mencoba shot kedua dengan menambahkan waktu exposure menjadi kurang lebih 2 menit lebih 30 detik (150 detik).

Untuk foto kedua ini sudah pasti saya mempergunakan tripod. Tanpa tripod mustahil foto ini bisa berhasil. Hasilnya, perekaman awan selama 150 detik itu menghasilkan efek awan bergerak karena hembusan angin. Itulah efek yang dihasilkan dari teknik foto long exposure.

Jangan mengira foto kedua itu saya edit pakai photoshop yah. Efek awan bergerak itu asli loh. :)

Akhir kata

Dari kedua foto di atas, terlihat bahwa foto yang dengan komposisi dan angle yang hampir sama tetapi dengan menggunakan teknik fotografi yang berbeda. Kita mesti kreatif, tahu bagaimana dan kapan menggunakan teknik fotografi yang tepat. Hasilnya anda akan menemukan hal yang membuat hati senang, bahkan terkejut akan hasilnya.

Sudahkan anda menguasai satu teknik fotografi tertentu? Kalau belum cobalah eksplore lagi dimana kemampuan anda dalam fotografi. Temukan hal menarik dari fotografi lalu praktekkan, jangan merasa ragu untuk mencoba satu teknik fotografi.

Teknik fotografi bukan sebatas hal seperti yang saya jelaskan pada di atas, teknik fotografi itu banyak sekali. Anda bisa mempelajari teknik foto strobist kalau anda suka foto bersama orang/model. Anda bisa belajar teknik foto panning, kalau anda suka foto kendaraan yang lalu lalang, dan masih banyak lagi.

Baca juga :: Memaksimalkan Komposisi Foto Landscape dengan Memperhatikan 6 Poin Ini

Hasilnya akan menarik, selain itu akan menambah pengetahuan anda tentang fotografi. Sebab fotografi tanpa praktek itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Dengan mempraktekkannya maka anda akan lebih tahu, lebih paham tentang apa, mengapa dan kapan anda harus mengambil satu gambar tertentu pada kondisi tertentu.

Lalu seiring waktu foto anda akan semakin bagus hari ke hari.

Silahkan berkomentar di bawah, jika ada yang ingin ditanyakan, silahkan tuliskan pertanyaan anda. Kita diskusikan bersama.

Semoga artikel ini bermanfaat.. Terima kasih sudah menyimak. Follow akun instagram saya @rafi_45 , ajak hunting juga ya. :)

mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga