13 Rekomendasi Headset Murah Berkualitas Terbaik 2021
Rekomendasi merk headset terbaik, murah dan berkualitas
mrfdn.com - Selamat datang di blog saya, kali ini saya akan membahas beberapa pilihan headset yang bisa menjadi pilihan kamu dalam beraktivitas atau menikmati musik pilihan.
Orang-orang kita banyak menyebut dengan istilah headset / headphone / earphone / iem / earbud.
Padahal sebenarnya beda,
headset itu punya mic, sedangkan headphone tidak ada mic-nya.
Sumber foto :: google.com
Dalam hal ini saya menuliskan beberapa tipe/merek yang cukup mewakili price to performance. Untuk lebih jelasnya simak tulisan di bawah ini guys.
1. Radius Neff 11
Sumber foto :: google.com
Pada posisi pertama saya akan menuliskan tentang Radius Neff 11. Mungkin kamu baru mendengar nama brand ini. Brand Radius ini adalah salah satu brand terkenal dari Jepang. Di seri Neff, Radius tampaknya ingin bermain aman.
Kalau kamu ingin mencoba headset/iem dengan karakter all rounder, pilihan jatuh pada Radius Neff 11. Tapi mesti diingat bahwa dengan karakter all rounder, ada aspek yang mesti kamu korbankan. Pada iem Radius Neff 11, suara yang dikeluarkan cukup rapih, tetapi bass nya tidak terlalu nendang.
Kalau kamu pernah mencoba iem seperti Rock Zircon, kamu akan mengira bahwa bass dari Neff 11 ini terasa kurang, sebab kembali lagi bahwa bermain di kelas all rounder, ada yang mesti dikorbanin. Karakter suara yang dihasilkan cenderung flat, gak lebih ke bass, gak lebih juga ke high, tapi flat.
Dalam hal fitting, Neff 11 sangat nyaman dipakai karena bodinya kecil, kabel yang ringan dan eartips yang kecil membuat telinga gak capek. Eartips yang dimilikinya juga sangat unik bentuknya, berbeda dengan eartips eartips bawaan iem pada umumnya, mungkin ini yang membuatnya nyaman dipakai.
Saya biasa memakai Neff 11 sambil jogging, atau jalan-jalan pakai motor.
Harganya ternyata sudah berubah dulu saya beli dengan harga Rp. 190.000 sampai artikel ini diupdate di pasaran harganya sudah mencapai Rp. 300.000 lebih.
2. Rock Zircon
Sumber foto :: google.com
Nah yang kedua adalah Rock Zircon. Rock Zircon memiliki bodi yang kecil sama seperti Radius Neff 11, cocok buat kamu yang kupingnya kecil, tapi sayang kabelnya tampak sangat rapuh dari Y-split ke atas. Sebab material kabelnya berbeda di dengan kabel bawahnya.
Dari segi suara ROCK Zircon tidak perlu diragukan lagi, IEM (in ear monitor/headset) ini memberikan bass yang kuat dan punchy cocok untuk mendengarkan musik rock, EDM, dan genre lain yang membutuhkan bass.
Meskipun dengan bass yang melimpah dan menggelegar, bagian mid masih lumayan mendetil dan terdengar. Mid yang dihasilkan tidak sampai ditutupi oleh bass-nya.
Yang mengejutkan adalah, meskipun Zircon adalah IEM untuk para basshead, IEM ini tidak melupakan bagian treble. Treble masih terasa dan terdengar dan terasa cukuplah.
Eartip Rock Zircon bagus, namun saya sendiri memilih menggantinya dengan eartips Spinfit ukuran S. Ini akan membuat iem ini makin lebih cakep suaranya.
Zircon itu pas banget buat kamu yang basshead dan pribadi saya suka mendengarkan genre rock dan EDM dengan IEM ini. Mengingat pengguna IEM awam yang sebenernya lebih demen model yang simpel dan bass yang jedag-jedug, Rock Zircon bisa menjadi alternatif price to performance.
Kalau belum pernah pakai iem, menurut saya ini adalah iem pertama yang paling pass buat kamu miliki. Bagaimana menurut kamu?
Baca review lengkap saya tentang rock zircon .
Harga :: Rp. 115.000 sampai Rp. 150.000 an.
3. KZ ZSN Pro
KZ Zsn saya
Yang ketiga kita ada Knowledge Zenith ZSN Pro atau biasa disebut KZ ZSN.
Headset murah ini merupakan headset penerus dari KZ Zst yang dulu pernah booming. Meskipun sekarang masih banyak juga yang memakai kz zst. Tapi menurut saya kz ZNS pro ini bisa menjadi pertimbangan.
Kabel iem kz zsn pro dipakai dengan cara dilingkarkan pada telinga. Istilahnya over the ear.
Ukuran housing besar dan fitting sangat nyaman, juga memiliki seal baik terhadap suara dari luar.
Build quality cukup baik, kabel detach (bisa di lepas), cukup tebal, jack gold plated bentuk L, housing plastik spliter dari plastik cukup baik bentuk Y, dan memiliki double magnetic dynamic driver.
Sound signature cenderung balance. Kualitas bass nya dapat banget. High nya cenderung extend, sehingga kalau dengar lagu-lagu top rock, metal, seperti dream theater suara gitar nya dapat banget. Mid agak sedikit maju.
Yang saya sukai dari kz zsn pro adalah resolusinya. Kalau biasanya saya memutar audio di volume 60 atau 70, pada kz zsn pro saya harus menurunkan volumenya ke 50 saja. Itu pun sudah terasa sangat gede di telinga.
Kalau anda penyuka lagu-lagu top40, pop, edm, rock, metal, ini adalah iem detach yang sangat cocok.
Saya juga merasakan beberapa perbaikan suara terjadi saat memutar lagu dengan kualitas kurang baik (mp3). Rasanya lebih clear saja dengarnya pakai kz zsn pro.
Selain itu iem ini juga bisa dikostumisasi dengan mengganti kabel bawaannya. Kabel bawaannya diganti dengan kabel silver sehingga performance nya menjadi lebih baik di segi detail lebih keluar. Tetapi hati-hati saja jangan sampai kehilangan salah satu driver nya sebab iem ini bisa dilepas-lepas (detachable).
Baca review lengkap saya tentang kz zsn pro
Harga :: Rp. 190.000 sampai Rp. 220.000 an.
4. Nice HCK DB3
Anda mungkin baru mendengar brand satu ini.
Yup NiceHCK merupakan salah satu brand Tiongkok.
Produk ini cocok untuk anda yang ingin mendapatkan kualitas audio yang tidak terlalu menusuk seperti Kz ZSN Pro.
Bentuknya mirip dengan KZ ZSN Pro tetapi jika dipakai baru terasa perbedannya.
Perbedaan yang paling terasa adalah ukurannya yang lebih kecil daripada KZ ZSN. Terasa ringan di telinga.
Baca review lengkap saya tentang NiceHCK DB3 sebelum membeli.
NiceHCK DB3 bisa menjadi pilihan untuk upgrade dari KZ ZSN Pro mengingat harganya yang tidak terlalu merogoh kantong.
Nice HCK dibanderol dengan harga 300 ribuan.
5. TFZ Exclusive 1
Sumber foto :: google.com
Brand ini terbilang baru, meskipun berasal dari negeri Tiongkok, tapi menurut saya ini iem enak. Walau drivernya cuma single dynamic, tapi separasinya mantap. Detilnya juga bagus, memberikan image suara yang baik. Beberapa reviewer mengatakan iem ini memiliki karakter bright.
Banyak yang bilang suaranya agak v-shaped, tapi menurut saya tidak juga. Vocalnya tidak begitu tenggelam terdengar dengan musiknya.
Bass nya juga tidak dominan, tapi berbody. Buat saya yang penggemar jazz, terasa enak karena bass akustik yang suaranya halus bisa terdengar detil.Treble nya terasa jernih crispy.
Sound stage juga luas, kejernihannya bisalah disandingkan dengan Codonguri Shizuku.
Di dalam kotaknya dikasih banyak pilihan eartip. Mulai dari yg lubangnya lebar sampai yang kecil. Masing-masing ukuran lubang bisa mengubah karakter suaranya.
Harga :: Rp. 500.000 an
6. Zero Audio Carbo Basso dan Carbo Tenore
Sumber foto :: google.com
Satu lagi produk iem dari Jepang, Zero Audio yang mengeluarkan kakak beradik, Carbo Basso dan Carbo Tenore. Pertama mencoba iem ini terasa fun banget, sound stage luas.
Bodinya berukuran kecil-kecil cabe rawit. Carbo Tenore dan Carbo Tenore tidak akan bikin kamu capek meski dipakai berjam jam di telinga. Trusted.
Entah mengapa noise isolation yang dihasilkan sangat baik performancenya. Setelah mencobanya dengan berkendara menggunakan motor suara di sekitar gak kedengaran semua, jangan ditiru please. Selain itu juga memiliki build quality kabel yang baik namun agak rentan putus di bagian dekat drivernya.
Di segi bassnya bersih dan deep, cocok buat para bass head yang menginginkan bass yang melimpah namun rapih.Sedangkan mid nya harus saya akui sangat bagusss. Vocalnya maju, seakan si penyanyi sangat dekat dengan telingaku.
High nya halus, gak sampai menusuk telinga, pass lah gitu, sehingga didengar lama telinga gak jadi capek.
Di segi sound stage nya luas banget. Dengan tonal yang dark dan basah.
Saya sendiri belum bisa membedakan lebih lanjut perbedaan antara keduanya. Apa kamu bisa memberikan perbedaan antara keduanya?
Harga :: Rp. 700.000 an.
7. Ocharaku Co-donguri Shizuku
Sumber foto :: google.com
Di tahun 2017 yang lalu dunia audio portable di Indonesia cukup gempar dengan hadirnya produk Codonguri Shizuku.
Codonguri Shizuku memiliki build quality yang sangat bagus. Pada nozzel nya terbuat dari metal. Berbentuk seperti biji-bijian. Dengan harga di bawah satu juta bisa menghasilkan suara yang begitu jernih. Codonguri jadi akrab disebut neng Shizuka.
Menariknya neng Shizuka bisa dipakai secara over the ear dan dipakai biasa saja, dimana over the ear kamu bisa melingkarkannya ke atas telinga kamu.
Baca review lengkap Codonguri Shizuku disini.
Dari bagian frekuensi low (bass) codonguri shizuku bass yg disajikan lebih deep, tekstur bass lbh terasa, namun dgn kuantitas yg pas jadi tetep asik buat diajak rock atau metalan.
Di bagian frekuensi mid agak mundur, posisinya tetep pas di tengah. Kamu bisa mendengar vocal yang sweet.
Sedangkan pada bagian frekuensi high (treble) shizuku memiliki performa treble yg bagus. Suara petikan gitar, simbal, terasa akurat dan natural.
Kalau kamu dengar lagu live concert zhisuku juaranya, sangat wide, dengan depth yang cukup bagus pula, kamu bisa membayangkan instrument tertata rapi pada tempatnya dimainkan. Sehingga menjadikan pengalaman tersendiri memakai shizuku ini.
Ocharaku co-donguri shizuku menrurut saya menjadi iem yg sangat menarik untuk dijadikan koleksi, dan menjadi pilihan price to performance jika ingin mendengar detail dari lagu-lagu yang berinstrument ramai.
Beberapa review headphone terkenal seperti Mike, berani mengadukan Codonguri Shizuku ini dengan beberapa iem iem dengan harga mencapai 10 jutaan. Apa kamu salah satu yang setuju dengan pendapatnya?
Harga :: Rp. 700.000 an.
8. Sennheiser HD 202
Sumber foto :: google.com
Selanjutnya saya akan merekomendasikan salah satu headphone terlawas yang melegenda dari Sennheiser yaitu HD 202. Headphone ini mungkin banyak bisa ditemukan di warnet-warnet.
Bodinya yang kokoh dan memiliki bentuk over the ear dan close back headphone. Dimana telinga kamu akan semuanya tertutupi oleh headphone sehingga terasa nyaman di kepala.
Memiliki panjang kabel 3 meter cukup lega buat kamu yang sering bekerja sambil bergeser meja kerja di ruangan tanpa harus melepas headphone.
Di segi suaranya terbilang rapih, bass nya enak banget tapi tidak terlalu warm. Cocok untuk kamu yang doyan dengar lagu EDM.
Selain itu harga yang ditawarkan dari produk ini juga terbilang murah, melihat price to performance nya yang tidak mengecewakan.
Harga :: Rp. 400.000 an.
9. AKG Y50
Memakai AKG Y50 menurut saya seperti naik level dari HD202, mengapa? Sebab penghasilan suara yang disajikan begitu rapih. Enak banget di semua segi. Bass juga juara banget. Namun itu harus dibayar dengan harga yang cukup merogoh kantong.
Dengan desain yang close back, maka cocoklah headphone ini dipakai untuk jalan-jalan bahkan dipakai oleh para DJ. Sangat portable sebab dapat dilipat sehingga meringkas bentuknya yang besar sebagai sebuah headphone.
Namun dari semua itu menurunkan kualitas suara yang dihasilkan. Menurut saya headphone ini sangat baik di segala tipe musik. Bagaimana menurut kamu?
Harga :: Rp. 1.500.000 an.
10. Grado SR 60E
Sumber foto :: google.com
Headphone yang selanjutnya adalah produk dari sebuah rumah sederhana di Amerika. Semua dibuat secara handmade. Sebuah keluarga yang dari turun temurun menemukan sebuah formula racikan terbaik dalam membuat headphone.
Di sini saya hanya merekomendasikan yang termurah, Grado SR60E akan memberikan suatu pengalaman mendengarkan lagu melalui headphone yang lain dari yang lain.
Headphone ini berjenis on ear yang mana busa headphone akan menempel langsung ke telinga kamu dan dengan tipe open back. Open back artinya driver dari headphone akan terlihat dari luar dan dan kamu juga bisa mendengar suara dari sekitarmu.
Headphone dengan tipe open back biasanya diperuntukkan untuk musik-musik dengan karakter detil/trebel yang lebih ingin ditonjolkan. Kalau kamu pecinta musik jazz, atau rock metal, Grado lah juaranya.
Percaya deh, headphone ini sangat terkenal akan penghasilan suaranya yang detail, petikan suara gitar di lagu-lagu Danilla, Banda Neira, Jimi Hendrix akan mengalun lembut di headphone ini.
Selain itu, headphone ini uniknya bisa dikostumisasi dengan mengganti busanya. Kamu bisa menggantinya dengan busa yang berbentuk donat, sehingga busanya tidak lagi menempel langsung di telinga kamu seperti busa bawaanya.
Tetapi kamu akan memakainya seperti memakai sebuah headphone over the ear. Dan hal ini bisa sangat merubah karakter suara yang dihasilkan.
Build quality nya bagus banget, kabelnya tebal dan kokoh, seperti kabel mic-mic gede.Headphone Grado adalah sebuah masterpiece headphone yang saya punyai.
Harga :: Rp. 1.200.000 an.
11. Audio Technica M50x
Sumber foto :: google.com
Audio Technica M50x sangat terkenal sebagai headphone monitoring. Maka dari itu tidak salah para editor film atau musik biasa memilih headphone ini sebagai pilihannya. M50x memiliki performa yang sangat bagus di kelas headphone monitoring.
Jika membeli headphone ini kamu akan mendapatkan 3 buah kabel masing-masing kabel 1.2 meter, 1 kabel coil 3 meter dan 1 buah kabel kabel 3 meter biasa (non coil), jack adapter 3.5 to 6.3, dan sebuah pouch.
Desain M50x cup nya bisa ditekuk, dan kabelnya bisa di detach makanya diberikan 3 buah kabel. Bobotnya cukup ringan dengan clamping yang empuk, dan memiliki earcup yang lebar sehingga telinga jadi lebih lega. Jika dipakai berlama-lama.
Kalau mendengar M50x pada lagu dengan lownya melimpah, M50x dapat menyajikan bass yang baik dan detail. Sedangkan di segi mid, vocalnya memiliki karakter agak tipis. Lanjut ke high nya terasa sangat bagus, semua detail bisa dipresentasikan secara jelas.
Saran saya M50x ini memang cocoknya yang ingin dengar lagu-lagu akustik dan cenderung ke all rounder, untuk kebutuhan monitoring sangat cocok buat mereka yang bekerja di bidang monitoring.
Harga :: Rp. 1.000.000 sampai Rp. 1.500.000 an.
12. Eli Audio Sabia Vseries
Sumber foto :: google.com
Kalau kamu kurang sreg menggunakan iem, mungkin kamu bisa memilih menggunakan sebuah earbud. Earbud adalah sebutan untuk headset yang tidak menancap masuk ke dalam lubang kanal telinga kita. Bentuknya seperti pada headset pada umumnya kita temukan di pasaran.
Dari bentuknya yang umum itu sehingga sangat bersahabat dan dikenali oleh hampir semua orang-orang di Indonesia, tidak seperti iem yang kadang orang masih belum mengetahui cara menggunakannya. Kali ini saya merekomendasikan sebuah earbud yang memiliki kualitas terbilang excelent.
Rasanya sudah lama tidak menggunakan earbuds semenjak lama menggunakan iem. Sebuah earbud buatan lokal dari Bandung yaitu Sabia By Elibuds.
Sabia yang saya pilih adalah V3 meskipun sekarang mungkin sudah discontinue dan disempurnakan versi terbaru. Saya sangat jarang melihat earbuds buatan luar selain headset bawaan samsung dan sennheiser mx series.
Pernah sekali mencoba sennheiser mx170 punya teman tetapi harganya aku gak bisa beli. Akhirnya saya memilih Sabia V3 sebagai produk premium di kategori earbuds.
Memiliki housing yang kelihatan standar-standar saja, dan kabel yang tebal dan agak berat menurut saya untuk ukuran sebuah earbuds.
Di sisi low nya berasa banget bedanya sejak jaman dulu pake headset samsung, bass nya begitu rapih, dan lebih nendang. Namun berbeda dari segi high nya yang crisp, suara gitar, suara simbal, bisa terasa datilnya.
Earbud sebenarnya buat saya cocok buat yang all rounder. Suaranya gak bisa sedetail mendengarkan sebuah iem pada umumnya. Sebenarnya keduanya gak boleh saya adu, sebab memiliki dunia yang berbeda, tapi saya hanya ingin memberikan gambaran secara kasar saja.
Selain sabia, masih ada beberapa produk earbuds yang dibuat, seperti sennheisser, sony, dll.
Apakah kamu punya pilihan earbuds sendiri?
Harga :: Rp. 150.000 an.
13. Vido
Sumber foto :: google.com
Nah yang terakhir ada VIDO, sebuah earbud yang akhir-akhir ini sedang hype. Kata orang-orang performance nya boleh diadu di jajaran earbuds-earbuds senior seperti Sabia, Sennheiser.
Tapi saya sendiri belum pernah coba. Sebab saya melihat di forum mereka yang menggunakan VIDO ini kebanyakan melakukan recable untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik.
Kalau kamu punya informasi yang lengkap tentang produk ini bisa tulis ke kolom komentar di bawah juga.
Harga :: Rp. 50.000 an.
Kesimpulan
Nah dari beberapa produk headset/headphone/iem/earbud di atas apakah kamu sudah pernah coba, atau sudah punya? Apakah masih layak list ini di tahun 2020? Bagaimana menurut kamu?
Jangan sampai di sini saja, beberapa headset yang pernah hipe pernah dibahas di situs ini loh. Silahkan masuk ke menu Audio di atas. :)