Ceramah Ramadhan Hari ke 6
Ceramah Ramadhan Hari ke 6 dengan judul Sabar dan Syukur: Dua Kunci Kesuksesan di Ramadan
Judul: Sabar dan Syukur: Dua Kunci Kesuksesan di Ramadan
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang masih memberikan kita kesempatan untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Bulan Ramadan adalah bulan pembinaan diri, bukan hanya dalam menahan lapar dan haus, tetapi juga dalam melatih kesabaran dan rasa syukur. Dua sifat ini—sabar dan syukur—merupakan kunci kesuksesan dalam menjalani Ramadan dengan penuh keberkahan.
1. Sabar: Menahan dan Mengendalikan Diri
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
(QS. Az-Zumar: 10)
Sabar di bulan Ramadan memiliki banyak bentuk:
- Sabar dalam menahan lapar dan haus selama berpuasa.
- Sabar dalam mengendalikan hawa nafsu dari amarah, perkataan buruk, dan perbuatan yang tidak bermanfaat.
- Sabar dalam beribadah, baik itu dalam shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, maupun amalan lainnya.
Sabar bukan hanya sekadar bertahan dalam kesulitan, tetapi juga berusaha untuk tetap taat kepada Allah meskipun ada tantangan. Oleh karena itu, Ramadan adalah latihan kesabaran bagi setiap Muslim.
2. Syukur: Menghargai Nikmat yang Allah Berikan
Syukur adalah lawan dari kufur. Semakin kita bersyukur, semakin Allah menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu ingkar, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’”
(QS. Ibrahim: 7)
Di bulan Ramadan, ada banyak alasan untuk bersyukur:
- Bersyukur atas kesempatan hidup untuk merasakan Ramadan yang penuh ampunan.
- Bersyukur atas makanan dan minuman yang kita nikmati saat berbuka, sementara masih banyak orang yang kurang beruntung.
- Bersyukur atas kesehatan dan waktu yang Allah berikan untuk memperbanyak ibadah.
Ketika kita bersyukur, kita akan lebih merasa cukup, lebih bahagia, dan lebih tenang dalam menjalani hidup. Ramadan mengajarkan kita untuk lebih menghargai nikmat sekecil apa pun dan lebih peka terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Kesimpulan: Menggabungkan Sabar dan Syukur
Hadirin sekalian, jika kita ingin sukses dalam Ramadan dan kehidupan secara umum, kita harus menggabungkan sabar dan syukur.
- Saat menghadapi kesulitan, kita bersabar.
- Saat mendapatkan kenikmatan, kita bersyukur.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin! Sesungguhnya segala perkaranya adalah baik, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun selain orang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa musibah, maka ia bersabar, dan itu juga baik baginya.”
(HR. Muslim)
Maka marilah kita menjadikan Ramadan ini sebagai momentum melatih kesabaran dan meningkatkan rasa syukur, agar kita menjadi pribadi yang lebih baik setelah bulan suci ini berlalu.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjalani Ramadan dengan penuh kesabaran dan rasa syukur, serta menerima semua amal ibadah kita. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.