Cara Menggunakan Perintah `du` di Linux: Pelajaran dari Kesalahan Pribadi

Panduan menggunakan perintah DU di terminal linux dengan sempurna

Pernah nggak sih, kamu merasa hard disk Linux-mu tiba-tiba penuh tanpa tahu apa penyebabnya? Saya pernah, dan itu bikin frustasi banget. Bayangkan, waktu itu saya lagi terburu-buru ngerjain proyek, dan entah kenapa ruang penyimpanan habis begitu saja. Akhirnya, saya panik dan mulai cari cara buat melacak apa yang memakan ruang di sistem saya. Di situlah saya kenalan dengan perintah du.

Jujur, pertama kali coba pakai du, rasanya bikin bingung karena output-nya berupa angka-angka yang susah dimengerti. Tapi, setelah beberapa kali salah paham dan trial-and-error, akhirnya saya paham betul gimana cara memanfaatkan perintah ini. Sekarang, saya bakal berbagi pengalaman itu, lengkap dengan tips yang (semoga) bisa menghemat waktumu.

Apa Itu Perintah du?

Singkatnya, du adalah singkatan dari disk usage. Perintah ini berguna untuk melihat seberapa banyak ruang penyimpanan yang dipakai oleh file atau direktori di sistem Linux-mu. Kalau kamu ingin tahu di mana “biang kerok” yang bikin ruang penyimpanan habis, du adalah alat yang harus kamu coba.

Contoh Kesalahan Awal: Lupa Pakai Opsi

Waktu pertama kali pakai du, saya cuma mengetik:

du /home

Dan hasilnya? Tumpukan angka tanpa konteks, kayak ini:

4096	/home/user/Documents
12288	/home/user/Downloads
... (dan seterusnya)

Ternyata, angka-angka itu dalam satuan kilobyte, dan saya nggak tahu cara baca totalnya. Pelajaran pertama: selalu tambahkan opsi -h (human-readable). Opsi ini mengubah output jadi lebih gampang dibaca, seperti MB atau GB:

du -h /home

Hasilnya lebih ramah mata:

4.0K	/home/user/Documents
12M	/home/user/Downloads

Menemukan File yang Memakan Banyak Ruang

Setelah belajar pakai du, saya sadar kalau opsi –max-depth itu penyelamat banget. Kalau kamu cuma pengen tahu total ukuran folder tanpa masuk ke subfoldernya terlalu dalam, ini opsinya:

du -h --max-depth=1 /home

Misalnya, output-nya seperti ini:

12G	/home/user
4G	/home/shared
16G	/home

Dari sini, saya bisa langsung tahu bahwa folder /home/user yang jadi penyebab utama, tanpa harus menggali terlalu dalam. Kalau ingin detail lebih jauh, cukup tambah angka di --max-depth.

Memburu Sampah di Sistem

Satu tips lagi: pakai perintah ini bareng sort untuk menemukan direktori terbesar. Ini langkahnya:

du -h /home | sort -hr | head -10

Perintah ini akan menyortir hasil berdasarkan ukuran, dari yang terbesar ke terkecil. head -10 memastikan kamu cuma melihat 10 hasil teratas. Cara ini sering saya gunakan untuk menemukan file lama di folder Downloads yang sering kali nggak saya butuhkan lagi.

Pelajaran yang Dipetik

  1. Gunakan opsi yang sesuai kebutuhan. Opsi seperti -h, --max-depth, dan kombinasi dengan sort bisa sangat membantu.
  2. Jangan panik dulu kalau penyimpanan penuh. Selalu cek ruang dengan alat seperti du sebelum menghapus sesuatu sembarangan.
  3. Bersihkan secara rutin. Setelah tahu folder mana yang memakan banyak ruang, biasakan untuk memeriksa file lama atau tidak terpakai.

Itulah sedikit cerita saya tentang bagaimana du membantu saya mengelola ruang penyimpanan. Meski awalnya terasa membingungkan, begitu kamu terbiasa, alat ini bisa jadi penyelamat dalam keadaan darurat. Kalau kamu punya trik lain tentang du, kasih tahu di kolom komentar ya! 😊

perintah dasar linux