Perintah `mount` di Linux: Cara & Contoh Penggunaan

Pelajari cara menggunakan perintah `mount` di Linux untuk menghubungkan sistem file. Termasuk contoh mounting disk, USB, dan NFS.

Aku masih ingat pertama kali mencoba perintah mount di Linux—dan, jujur saja, itu cukup bikin frustrasi. Waktu itu, aku baru saja menghubungkan hard drive eksternal dan berpikir, “Oke, tinggal colok dan beres.” Ternyata, tidak semudah itu di Linux. Drive-nya tidak muncul secara otomatis seperti di Windows.

Setelah beberapa pencarian panik di forum, aku akhirnya menemukan perintah mount. Intinya, mount digunakan untuk menghubungkan sistem file dari perangkat penyimpanan ke dalam sistem operasi, sehingga bisa diakses seperti bagian lain dari direktori.

Cara Dasar Menggunakan mount

Format dasarnya seperti ini:

mount [opsi] [perangkat] [mount point]

Misalnya, kalau ingin memasang (mount) flash drive yang terdeteksi sebagai /dev/sdb1 ke folder /mnt/usb, perintahnya:

mount /dev/sdb1 /mnt/usb

Setelah itu, semua isi flash drive bisa diakses di /mnt/usb.

Kasus Khusus yang Sering Digunakan

  1. Mount Sistem File NTFS atau FAT32
    Kalau pakai hard drive dari Windows, sering kali formatnya NTFS atau FAT32. Untuk memastikan kompatibilitas, gunakan:

    mount -t ntfs-3g /dev/sdb1 /mnt/usb
    

    atau untuk FAT32:

    mount -t vfat /dev/sdb1 /mnt/usb
    
  2. Mount File ISO
    Punya file ISO dan ingin mengaksesnya tanpa ekstrak? Bisa pakai:

    mount -o loop file.iso /mnt/iso
    
  3. Mount NFS (Network File System)
    Untuk mengakses folder bersama dari server lain:

    mount -t nfs 192.168.1.100:/shared /mnt/nfs
    

Menghapus (Unmount) dengan umount

Jangan lupa, setelah selesai menggunakan, kita harus “melepaskan” mount-nya dengan perintah:

umount /mnt/usb

Kalau ada error “device is busy”, coba:

umount -l /mnt/usb

atau cek dengan lsof untuk melihat proses yang masih menggunakannya.

Kesalahan Umum yang Pernah Aku Alami

  • “mount: unknown filesystem type” → Biasanya karena driver sistem file tidak terinstal. Bisa diperbaiki dengan apt install ntfs-3g atau paket lain sesuai kebutuhan.
  • “device is busy” saat unmount → Kadang aku lupa kalau masih ada file yang terbuka di terminal atau aplikasi. Solusinya? Tutup semua file atau gunakan fuser -k /mnt/usb sebelum umount.

Setelah beberapa kali mencoba (dan gagal), aku jadi sadar kalau mount ini adalah salah satu perintah fundamental yang harus dikuasai kalau mau nyaman pakai Linux. Sekarang, aku bahkan sudah terbiasa mengedit /etc/fstab supaya drive bisa otomatis ter-mount saat booting!

Pernah punya pengalaman unik dengan mount?

perintah dasar linux