User Experience Menggunakan Distro Solus Linux

mrfdn author

Rafi

mrfdn - Solus merupakan distro linux yang baru bagi saya. Ini adalah salah satu distro terbaik yang dibuat secara independen, sama seperti distro besar lain seperti Arch, Debian, Red Hat, atau Slackware.

Dengan kata lain distro Solus dibuat dari kernel linux itu sendiri / linux from scratch.

Dengan mengusung desktop Budgie sebagai flagshipnya, saya bisa merasakan di beberapa sisi betapa kencang dan stabilnya distro ini dibandingkan manjaro yang saya gunakan sebelumnya.

Distrohopping mungkin masih bisa dijuluki pada saya. Karena sampai saat ini saya masih terus mencari dan mencoba berbagai macam distro linux.

Sampai saya menemukan Solus, saya menganggap distro ini cukup powerfull bagi saya.

Hal yang menarik selama menggunakan distro Solus linux

1. Cara install Solus

Pertama kali install solus, saya mengalami stuck pada proses instalasinya karena tidak melihat tutorialnya dulu. Sok jago. hhehehe..

Ketika masuk ke pemilihan partisi hardisk, saya sedikit bingung karena tidak ada opsi untuk setting directory root (/).

Ternyata harus disetting dulu di gparted, kemudian berikan flag “boot/esp” pada partisi efi yang berukuran 750mb.

Kemudian kembali lagi ke proses intalasi lalu klik ‘unassign’ dan ubah ke ‘/’ untuk menjadikannya sebagai partisi root.

Saat install Manjaro, saya memisahkan direktori /home ke sebuah partisi sendiri yang diberikan flag /home. Jadi partisi ini tidak perlu saya format, hanya set flag menjadi /home saja.

Setelah itu lanjut instalasi sampai selesai.

2. Kernel jadul tapi stabil

 neofetch solus linux

Setelah proses instalasi, saya mendapatkan kernel yang digunakan Solus masih 5.4. Sedangkan saat Manjaro kemarin saya sudah merasakan kernel linux 5.9. 

Baca juga :: Cara install kernel linux terbaru

Saya melakukan full system update, dan mendapatkan kernel baru yaitu 5.6. Lumayan tapi masih ketinggalan dari Manjaro.

Tapi saya merasakan kernel ini stabil saja. Buktinya aplikasi yang saya jalankan normal saja dan tetap terasa kencang.

3. Font / text yang clear

clear font solus linux distro

Ini yang sangat terasa perbedaannya ketika menggunakan Manjaro kemarin.

Font di Solus terasa smooth.

Sedangkan saat menggunakan Manjaro Gnome, sangat terasa kalau font itu agak kaku, terlihat pixel di monitor saya. Meskipun saya sudah ubah tipe DPI dan ganti font, tetap terasa pixelnya di font itu.

Saya merasa ini adalah hal yang cukup krusial karena berkenaan dengan user experience.

Solus memberikan saya user experience yang sangat baik. TOP.

4. Sangat cepat dan stabil

Saya adalah tipe user yang mengandalkan kecepatan proses.

Laptop yang saya gunakan masih jadul yaitu Thinkpad X220 dengan penambahan ram menjadi 12gb.

Ketika membuka aplikasi atau menjalankan video 60fps yang saya download dari youtube menggunakan XDM , terasa kalau Solus bisa menjalankannya dengan sangat stabil.

5. Dukungan software di repository tidak sebanyak AUR atau Debian

 software center solus os

Software package solus bisa dikenali dengan “EOPKG”. Independen.

Artinya anda tidak bisa install file .deb yang diperuntukkan untuk distro debian, ubuntu, dan turunannya, atau .rpm untuk distro Redhat dan turunannya, dan sebagainya.

Anda bisa melihat aplikasi yang tersedia melalui software center solus.

Paket instalasi yang terinstall tidak banyak tapi saya yakin ini adalah yang terbaik untuk digunakan saat ini.

Akhirnya saya melakukan instalasi beberapa aplikasi untuk kebutuhan saya saat ini yaitu Darktable, GIMP, INkscape, Spotify, MPV, Chrome. 

Baca juga :: Cara install Spotify di Manjaro tanpa Snap dan Flatpak

Sedangkan ada satu aplikasi yang harus saya install melalui flatpak karena tidak tersedia di Software center Solus, yaitu XNView.

Software center di Solus hanya memiliki aplikasi yang sedikit. Tidak sebanyak Manjaro yang juga mendapatkan dukungan dari AUR.

Meski begitu anda bisa menggunakan alternatif seperti Flatpak, Snap atau AppImage .

6. Mencoba game di Solus

Saya juga mencoba performa distro ini untuk gaming. Saya install steam dan menjalankan game Quaver.

Surprising performa game berjalan lancar. Dengan FPS yang tinggi, dan tidak lag sama sekali.

Game ini akan berjalan lancar pada komputer dengan vga dedicated nvidia atau ati radeon.

Tetapi pada komputer saya yang masih jadul ternyata bisa berjalan dengan lancar.

Dibandingkan ketika menggunakan Manjaro kemarin, saya merasakan ini adalah perbedaan yang sangat mencolok yang harus saya garis bawahi.

Bahwa Solus memiliki sistem dengan performa yang sangat baik untuk menjalankan software pada hardware out of date.

7. Tema Budgie kompatible dengan Tema Gnome

budgie desktop setting gnome theme

Setelah install Budgie di laptop ku, saya terkejut lagi ketika melihat settingan tema desktop budgie yang diusungnya ternyata bisa menampilkan tema desktop gnome yang saya install pada manjaro gnome sebelumnya.

Settingan ini otomatis ada karena direktori /home pada laptop saya terpisah, sehingga settingan konfigurasi desktop gnome manjaro saya otomatis terbaca di solus.

Terkejut juga ketika setelah install beberapa aplikasi seperti GIMP, konfigurasi saya yang sebelumnya masih terbaca sama. Keren gak tuh..

Persamaan Manjaro dan Solus


Distro Solus dan Manjaro sama-sama mengadopsis sistem rolling release.

Artinya kita akan mendapatkan update sistem yang cepat, mencoba versi terbaru atau kembali ke versi terdahulu.

Namun update yang diberikan Solus tidak sesering Manjaro.

Hal yang saya harapkan ada di Solus

Saya sangat mengharapkan tersedianya aplikasi backup sistem bernama Timeshift di Solus.

Karena ini akan sangat bermanfaat bagi user pemula yang sering utak atik system, supaya tidak keseringan install ulang linux saat mendapatkan masalah yang tidak diketahuinya.

Distro Solus Linux untuk siapa?

Selama saya menggunakan linux, saya bisa bilang kalau tidak ada distro yang cocok untuk semua orang.

Yang ada adalah saya tahu distro apa yang cocok bagi saya.

Saya mungkin bisa merekomendasikan install Solus di sistem anda, install aplikasi yang biasa anda gunakan, lalu berikan pendapat anda pribadi.

Namun pendapat saya tentang Solus sebagai distro independen Solus itu TOP abis diantara distro lainnya. Tidak kalah sama Debian atau Manjaro. 

Baca juga :: Apakah anda cocok menggunakan linux?

Kesimpulan

Jika anda adalah seorang power user, menggunakan hardware komputer terbaru dan selalu ingin menggunakan aplikasi terbaru, dan ingin expolore aplikasi-aplikasi linux, anda bisa install Manjaro.

Sedangkan jika anda ingin lain dari pada yang lain, namun tetap mendapatkan performa yang kencang dan stabil dalam komputasi, anda bisa gunakan Solus.

Sejak saya menggunakan Solus saya tidak memiliki kendala yang berarti.

Justru user experience saya terhadap hardware yang saya miliki menjadi nilai plus untuk Solus bagi saya pribadi.

mrfdn author

Rafi

  • 15 year+ of Linux user.
  • 5 years+ blogger and web developer.

Jika artikel yang dibuatnya ternyata bermanfaat, support dengan cara

Baca juga